Ruang Diskusi

MUTIARA HAKEKAT

Sumber dari : http://ekoponco.blogdetik.com/2009/10/28/ilmu-hakekat/


 MARI BERSYAHADAT, BERSYAHADAT YANG HAKIKI JANGAN BERSAHABAT SELAIN SYAHADAT

 MARILAH SHOLAT tapi JANGAN LAKNAT

 MARI BERTAUBAT jangan BEROBAT
OBAT JADIKAN TAUBAT

 MANUSIA HIDUP PERLU UNTUK BERDZIKIR
BUKAN UNTUK KIKIR dan KAFIR

 AYO SELALU BERSYUKUR JANGAN KUFUR

 SHOLAT TANPA MASJID
SYAHADAT TANPA IMAN

 JANGAN SEMBAHYANG KALAU TIDAK TAHU YANG DISEMBAH

 JADILAH MANUSIA AHLI SUNNAH WAL JAMAAH
JANGAN AHLI BID’AH WAL ISTIQOMAH

 BERJALANLAH PADA JALAN YANG “LURUS”
JANGAN BERJALAN DI JALAN YANG “AUS”

 KEMALANGANMU HANYA PADA DIRIMU

 JANGAN MENYALAHKAN KATANYA JIKA TIDAK KENAL
DIMANA KATANYA, KATANYA HANYA ADA DIPEWARISNYA

BERTANYA PADA ORANG LAIN
LEBIH MULYA BERTANYA PADA
DIRI PRIBADI

• AKU SIAPA DAN KAMU SIAPA
• AKU BAGIAN DARI MEREKA DAN DIA
• MEREKA DAN DIA BAGIAN DARIKU
• AKU TERCIPTAKAN UNTUKMU DAN UNTUK MEREKA SEMUANYA

CINTA DAN MENCINTAI TIMBUL DARI DIRI PRIBADI
MENCARI CINTA, BERANI BERKORBAN DAN MENGORBANKAN.
PERJALANAN CINTA HANYA UNTUK MENGGAPAI KECINTAAN
“RAHMAN RAHIIM”

“ORANG YANG BIJAK”

 TIDAK MENCARI / MENILAI / KESALAHAN ORANG LAIN
 ORANG YANG MENGENAL DIRI PRIBADI / JATI DIRI
 ORANG YANG BERPOTENSI NALURI
 ORANG YANG BERMORALITAS TINGGI
 ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB PADA DIRI PRIBADI

TUPOKSI DALAM NILAI
# TUPOKSI NILAI AGAMA adalah IBADAH MULIA
# TUPOKSI NILAI DUNIA hanya mencari harta / untuk kaya

# MANUSIA HIDUP mengemban “AMANAH”
PELAKSANAAN HIDUP adalah “IBADAH”
AMANAH HIDUP adalah PELAKSANAAN TUPOKSI
TUGAS POKOK HIDUP adalah IBADAH
FUNGSI HIDUP adalah KHILAFAH dan RISALAH
# BANYAK APARATUR PEMERINTAH MENDENGAR,
MEMBACA “TUPOKSI ADMINISTRASI” TAPI
BANYAK PULA TAK TEREALISASI SECARA HAKIKI.
JIKA APARAT MENGENAL DIRI PRIBADI / JATI DIRI,
DI DALAM DIRI ada TUPOKSI SEJATI BUKAN TUPOKSI
ADMINISTRASI
TUPOKSI ADMINISTRASI NILAINYA TIDAK MUTLAK
ASLI
TUPOKSI JATI DIRI HAKIKINYA NILAI SUCI (IBADAH SEJATI)
@ PENYIMPANGAN TUPOKSI ADMINISTRASI, ITULAH TUPOKSI IMITASI
JANGAN MUDAH DIKOTORI TUPOKSI IMITASI JIKA
INGIN HIDUP DALAM GARIS TUPOKSI JATI DIRI
@ PENYIMPANGAN / PENYELEWENGAN / PELANGGARAN
“TUPOKSI” adalah HIDUP KEHENDAK SENDIRI tidak tahu DIRI karena HIDUP KEHENDAK SENDIRI tidak tahu DIRI karena lupa JANJI KORPRI
Pertanyaan :
SAYA DI POSISI MANA ………….??

 PENEKANAN DISIPLIN PENUH KEPALSUAN
 PENYIMPANGAN DISIPLIN ADALAH KENYATAAN
 KEJUJURAN, KETULUSAN, KEIQLASAN, KEBENARAN PADA DIRI PRIBADI ADALAH DISIPLIN YANG BERPOTENSI
 DISPLIN YANG BERPOTENSI MEMERLUKAN MORALITAS YANG TINGGI
 BENAR BAGI DIRI PRIBADI BELUM TENTU
BENAR BAGI LAINNYA
BENAR BAGI YANG LAIN BELUM TENTU
BENAR BAGI DIRI PRIBADI
BEREBUT BENAR BERARTI TIDAK BENAR
BENAR ADALAH BENAR, BENAR SATU ADANYA

 KEBAHAGIAAN ITU YANG DAPAT MEMENUHI KEHENDAK YANG DICINTAI
 KEBAHAGIAAN ORANG YANG MENGETAHUI DAN DAPAT MENCINTAI SIPA YANG HARUS DICINTAI
(jalan kebenaran kaum sufi / tasawuf)
 BAHAGIA ADALAH BUAH DARI KESEJAHTERAAN LAHIR DAN BATIN (SEHAT JASMANI DAN ROHANI)
 ROHANI ADALAH SUCI
JASMANI DAN NAFSANI ADALAH ALAT PERLAKUAN DUNIAWI
 ROHANI YANG SUCI / HATI YANG SUCI DUNIAWI MENGIKUTI.
 DUNIAWI TIDAK AKAN BISA MENYELAMATKAN ROHANI
 KERUSAKAN HATI YANG SUCI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN JASMANI

 KERUSAKAN JASMANI KARENA DUNIAWI ADA PADA NAFSANI
 TITIK, ADANYA TITIK MUNCUL DARI KETIADAAN, KEHAMPAAN, KEKOSONGAN, KEMATIAN, KESUNYIAN, KESEPIAN.
 TITIK, AWAL MULAI ADANYA DAN AKHIR DARI ADANYA SESUATU YANG HIDUP.
 TITIK AWAL DAN TITIK AKHIR ADALAH PERJALANAN
 AWAL DAN AKHIR DARI TITIK ADALAH SEJARAH, WARISAN DAN BUKU
 KEBAIKAN DAN KEBURUKAN DARI TITIK AWAL & AKHIR, ADA PADA KUALITAS SEJARAH, WARISAN, BUKU YANG DICIPTAKAN DARI TITIK ITU SENDIRI

• KEMATIAN “AWAL & AKHIR” KEHIDUPAN
• KEHIDUPAN “AWAL & AKHIR” KEMATIAN
• ADANYA SANG HIDUP MENJADIKAN KEMATIAN DAN KEHIDUPAN
• HIDUP ADALAH HIDUP, KEKAL ADANYA
• HIDUP DALAM KEMATIAN ADALAH HAKIKINYA BERWUDLU UNTUK HIDUP SETELAH MATI (ILLAHI ROJIUN)
• KEHIDUPAN & KEMATIAN ADALAH WUJUD KEESAAN.
• HIDUP HANYALAH UNTUK MENYAKSIKAN KEHIDUPAN & KEMATIAN DARI WUJUD KEESAAN
 HIDUP ITU BUKAN TUJUAN
HIDUP ADALAH UJIAN (amanah)
 HARTA BUKAN TUJUAN, HARTA ADALAH JEMBATAN (ibadah)
 ILMU BUKAN TUJUAN, ILMU ADALAH JALAN (wasilah)
 BERILMU TANPA DILAKSANAKAN SIA-SIA
 BERTINDAK TANPA DASAR MALAPETAKA
 KEHIDUPAN PENUH KEPALSUAN
 DIBALIK FAKTA ADA MAKNA
 DIBALIK MAKNA ADA RAHASIA
 DIBALIK RAHASIA ADALAH ESA
 ESA PENUH RAHASIA
 RAHASIA ADA PADA MAKHLUK-NYA

 HIDUP BUKAN MENJADIKAN MASALAH, HIDUP HANYA UNTUK MENJALANKAN AMANAH
 HIDUP BERMASALAH BERARTI TIDAK MAMPU MENJALANKAN “AMANAH”
 “MASALAH” ADALAH MASA LALU YANG MASIH TERBAWA DAN BELUM TERLEPASKAN DALAM PERJALANAN HIDUPNYA
 HIDUP BERJALAN PADA PUTARAN / PERUBAHAN JAMAN
 HIDUP SELALU MENGIKUTI PERUBAHAN JAMAN, JAMAN PENUH RINTANGAN DAN TANTANGAN, RINTANGAN DAN TANTANGAN JANGAN DI JADIKAN “PANTANGAN”
 RINTANGAN dan TANTANGAN HARUS MAMPU DI HADAPI DENGAN “KESABARAN”
 HIDUP DENGAN KESABARAN AKAN MEMBUAHKAN “KEDAMAIAN”
 KEDAMAIAN HIDUP ADALAH HIDUP YANG BATINNYA TAK “BERMASALAH”

“HATI / QULBU, PIKIRAN / JIWA“ YANG MUTMA’INAH akan menjadikan lingkungan yang SAKINAH MAWADAH WAROHMAH

 MANUSIA HIDUP HANYA UNTUK MELAKSANAKAN IBADAH.
IBADAH ADALAH AMANAH
 HIDUP BUKAN UNTUK MENGUTAMAKAN PAHALA, MENGUTAMAKAN PAHALA Berarti HIDUP TIDAK LILLA HITA’ALLA
 HIDUP LILLA HITA’ALLA ITULAH YANG NANTINYA AKAN DITERIMA DISISIH-NYA
 MENCARI dan MENGUTAMAKAN PAHALA BUKAN JAMINAN “SURGA” (Secara Hakiki)
 HIDUP DALAM KEHIDUPAN DUNIA FANA BUKAN LAHAN PAHALA
 JANGAN MENGHARAP PAHALA KARENA URUSAN DUNIA, MENGHARAP PAHALA ITULAH HIDUP DURHAKA
 PAHALA HANYA ADA PADA ETIKA LILLA HITA’ALLA

HIDUP LILLA HITA’ALLA adalah yang :
 PENUH DENGAN RASA TULUS – IQLAS
 SABAR TAWAKAL
 BERSERAH DIRI / SUJUD SYUKUR
 SELALU MENERIMA KENYATAAN SEBAGAI
KESAKSIAN dari KE-ESA’AN

“ MEMFITNAH LEBIH KEJAM DARI MEBUNUH ” SIAPA YANG
MEMFITNAH DAN YANG MEMBUNUH, JIKA TIDAK INGIN DI FITNAH dan DIBUNUH, BUNUH DULU NAFSU MURKAMU

“ BERBUAT JIHAT BUKAN BERBUAT JAHAT “ JIHAT BERBUAT
MEMBELA KEBENARAN, JAHAT BERBUAT KEONARAN.
KEBENARAN adalah JALAN KECINTAAN MENUJU KEDAMAIAN
KEONARAN adalah JALAN PENYESALAN MENUJU KESESATAN
KEBENARAN dan KEONARAN ada PADA DIRI PRIBADI
MUSUHI KEONARAN NISCAYA AKAN MENEMUI KEBENARAN

“ BANYAK KAUM ULAMA’ YANG PANDAI dan HAFAL SYARI’AT “
 KENAPA MASIH BANYAK YANG BERBUAT JAHAT dan MENGHUJAT
 FAHAMI dan HAYATI BAHWA SYARI’AT adalah JALAN UNTUK PENCAPAIAN HAKEKAT dan MA’RIFAT

“PERJUANGAN UNTUK MERAIH KEBEBASAN dan KEMERDEKAAN adalah HAK MUTLAK UMAT MANUSIA “
 KENAPA BANGSA KITA SUDAH BEBAS dan MERDEKA dari KAUM PENJAJAH namun MASIH MERASA HIDUP SUSAH
 JIKA HIDUPNYA MASIH SUSAH YANG DICAPAI HANYA KEMERDEKAAN BELUM MENCAPAI KEBEBASAN,
TERNYATA KEBEBASAN dan KEMERDEKAAN DAPAT DIRASAKAN MASING - MASING HIDUP MANUSIANYA.
 JIKA INGIN HIDUP MERDEKA BEBASKAN HATIMU DARI PERBUATAN YANG MENYESATKAN

PERCAYA DIRI :
HAMBA ALLAH YANG MAMPU MELIHAT, MENDENGAR WARNA DUNIA DARI FAKTA / REALITA SEBAGAI GAMBARAN KESAKSIAN KEBENARAN YANG DIDASARI DARI KETEGUHAN, KETABAHAN, KEKOKOHAN IMAN SERTA KEJERNIHAN PIKIRAN

MA’RIFAT : DIMANA KAMU MEMANDANG SESUATU DARI SEGALA SUDUT PANDANG DAN SEGALA ARAH DISITU “WAJAH” ALLAH
HAKEKATNYA : SEGALA SESUATU HAKIKINYA HANYA SATU “ALLAH”

MEMPERCAYAKAN DIRI :
HAMBA ALLAH YANG BELUM MAMPU MEMANDANG WARNA DUNIA YANG REALITA / FAKTA, DAN MENDENGAR SUARA WARNA DUNIA, BAHWA DIBALIK ITU SEMUA TERUKIR MAKNA DUNIA.
MEREKA TIDAK AKAN MENERIMA, MEREKA JUSTRU BERPEGANG TEGUH PADA DUNIA NYATA.
(PANDANGAN, PENDENGARAN MENJADIKAN KETERGANTUNGAN PADA KENYATAAN BUKAN MAKNA DARI YANG NYATA)

“KATANYA HIDUP” ADALAH SEORANG HAMBA ALLAH YANG MAMPU MENJALANI, MENERIMA PERJALANAN HIDUP DALAM KEHIDUPAN DARI SEGALA RINTANGAN, RINTANGAN BUKAN PANTANGAN, INI ADALAH PERJALANAN PANJANG MERAIH KESUKSESAN, BAGI YANG MAMPU MENGUASAI RINTANGAN.
(TABAH, KOKOH, TEGUH KEIMANANNYA)

“HIDUP DARI KATANYA” ADALAH SEORANG HAMBA ALLAH PERJALANAN HIDUPNYA MENDASARI PERJALANAN SEJARAH DARI HAMBA ALLAH YANG DIMULIAKAN SERTA TEORI SEBAGAI BAKU HIDUPNYA BUKAN UNTUK DIPAHAMI, DIHAYATI DAN DIAMALKAN SECARA HAKIKI.
HIDUP SEPERTI INI BUKAN HIDUP DARI DIRI PRIBADI YANG SEJATI (HIDUP KATANYA)

KEMALANGANMU DARI PERILAKU DIRIMU, SURGA DAN NERAKA ADA DI QOLBU PRIBADIMU
 JANGAN MEMFITNAH JIKA TAK MAU DIFITNAH
 JANGAN MENCELA JIKA TAK MAU DI CELA
 JANGAN MENYAKITI JIKA TAK MAU DISAKITI
 JANGAN MERUSAK JIKA TAK MAU DIRUSAK
 JANGAN BERBUAT JAHAT JIKA TAK MAU DIJAHATI
 JANGAN MENYALAHKAN JIKA TAK MAU DISALAHKAN
 JANGAN MEMBENCI JIKA TAK MAU DIBENCI
 JANGAN TERLALU BERBURU HARTA JIKA TAK MAU HIDUPMU DIRUNDUNG DERITA
 JIKA BERKUASA – KENAPA HARUS MENAMBAH DOSA
 JIKA MERASA KAYA – KENAPA BATINNYA GELISAH
 BAHAGIAKAN KAUM DISEKITARMU NISCAYA KAMU AKAN MENEMUKAN KEBAHAGIAAN
 SEJAHTERAKAN KAUM DISEKITARMU NISCAYA KAMU AKAN MENEMUKAN KESEJAHTERAAN
 HORMATI KAUM DISEKITARMU NISCAYA KAMU AKAN DIHORMATI KAUMMU
 DAMAIKAN LINGKUNGANMU NISCAYA KAMU AKAN MENEMUKAN KEDAMAIAN
 REJEKI YANG KUTERIMA di dalamnya ADALAH SEBAGIAN HAK ORANG LAIN
 BERBAGILAH REJEKI SEBELUM MATI, JANGAN MERAKUSI dan MENGOTORI REJEKI JIKA INGIN MATI DITERIMA DI SISI ILLAHI RABBI
 ORANG YANG MASIH BERKIBLAT URUSAN NAFSANI UNTUK DUNIAWI – ORANG YANG MENDUAKAN ILLAHI RABBI (URUSAN DUNIAWI TIDAK MUDAH UNTUK MAMPU MENYELAMATKAN ROHANI)
 ORANG YANG PENGABDI ROHANI AKAN MENEMUKAN DZAT ILLAHI
PENGABDI ROHANI HANYA UNTUK PENYELAMATAN DUNIAWI, URUSAN DUNIAWI AKAN MENGIKUTI ROHANI

I. HIDUPKU ada diantara KAMU
AKU bersama MU

KESELAMATANKU Karena ada KAMU
Aku dan Kamu menjadikan SELAMAT

REJEKIKU bersama MU
Adanya KAMU menjadikan REJEKIKU

DAMAIKU karena bagian dari MU
Kamu menjadikan DAMAIKU

KEHARMONISANKU karena senyum MU
SenyumMU menjadikan kebahagiaan KU

Dikala AKU makan AKU bersama Mu
Kenapa AKU lupa KAMU

Dikala AKU bahagia Aku diantara MU
Kenapa AKU tak pernah memikirkan MU

Dikala AKU kaya AKU bersama MU
Kenapa AKU meninggalkan MU

Alangkah MALUNYA AKU dengan MU

II. KENAPA HIDUPKU SELALU RESAH padahal ada KAMU
Apakah HIDUPMU yang pernah AKU GANGGU

KENAPA HIDUPKU dirundung DERITA tidakkah AKU diantara KAMU
Apakah AKU yang pernah MEMFITNAHMU

KENAPA HIDUP dirumah tangga KELUARGAKU selalu RESAH, sedangkan HIDUPKU diantara KAMU
Mungkin AKU yang pernah mengkhianati MU

KENAPA AKU selalu kehilangan HAK HIDUPKU sedangkan KAMU, ada diantara AKU
Apakah AKU yang pernah MERAMPAS HAK KAMU

“Ya ALLAH” mohon AMPUN atas segala perbuatan KU yang hina ini, dan BIMBINGLAH pada jalan yang BENAR, dan TUNJUKKAN siapa diantara HAMBAMU yang ENGKAU jadikan KECINTAANMU, akan KU jadikan PANUTANKU.

• PESAN SAHABAT
SEGERALAH TAUBAT jika TERLAMBAT KAU akan terlaknat, jangan TERGIUR dengan MASA UMUR, INGAT MAUT akan MENJEMPUT.
(Tidakkah KAU Memikirkan)

RENUNGAN BUKAN LAMUNAN

 BANYAK PEJABAT KEHILANGAN MARTABAT
KARENA PERBUATANNYA BIADAB HATINYA JAHAT
 BANYAK ORANG YANG MENGERTI TAPI TIDAK MAU MENGERTI
 BANYAK ORANG TAHU TAPI TIDAK TAHU
 BANYAK ORANG BERILMU TAPI TIDAK PAHAM ILMU MALAH HIDUPNYA DIGEMBALA ILMU
 BANYAK ORANG BERBURU KUASA KARENA INGIN KAYA, KAYA DIRI HASIL REKAYASA TAPI BATINNYA RESAH GELISAH AKIBAT PERBUATAN DOSA
 BANYAK ORANG LUPA DIRI KARENA TIDAK KENAL DIRI JADINYA TIDAK TAHU DIRI
 BANYAK ORANG HIDUPNYA TERSESAT KARENA BELUM MAMPU BERSYAHADAT DAN BATINNYA TIDAK PERNAH SHOLAT
 BANYAK “PREDIKAT HAJI” TAPI PERILAKUNYA KEJI KARENA HATINYA BELUM “SUCI”
 PREDIKAT HAJI YANG BERMODALKAN HARTA DAN PERBUATAN SUCI ITULAH HAJI YANG SEJATI SERTA HAKIKI, TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI TAPI SELALU RENDAH HATI
 JANGAN PERGI HAJI BILA BELUM MAMPU
 SYAHADAT
 SHOLAT
 ZAKAT
 PUASA
 SECARA HAKIKI

- Dibalik Makna : Wanita / Kaum Hawa Berbaju Muslim
Banyak kaum Hawa berbudaya Muslimat Ber-jilbab hanya untuk memperkenalkan IDENTITAS DIRI sebagai Kaum suci. Namun masih banyak pula yang berperilaku tak sesuai dengan kesepakatan HATI, Hanya untuk persaingan, Penampilan dan untuk mencari simpatisan bukan untuk mengajak menjadi kesaksian kebenaran, bahkan menjadi peran kepalsuan.

MAKNA SEBENARNYA :
KAUM HAWA : Sifat Hakikinya :
A. 1. Lemah Lembut
2. Penuh Kasih-sayang
3. Perasaan Halus
4. Membutuhkan Perlindungan
BAJU MUSLIM :
B. 1. Sebagai Identitas Diri
2. Mempercantik Diri
3. Sebagai Penampilan Hakiki
BERJILBAB dan BERPAKAIAN RUKUH :
C. 1. Sebagai pelengkap Identitas Diri
2. Sebagai Penutup Mahkota Kepala
3. Sebagai Penyerahan Diri / Sujud
IMPLEMENTASINYA : Jadikan dirimu sebagai kaum Hawa sejati bukan yang IMITASI, BERPERILAKULAH sesuai HATI NURANI bukan yang BERPERILAKU yang selalu MENIPU DIRI. JADIKAN DIRIMU, DIRI YANG PENUH IMAN SEJATI bukan IMAN yang terselimuti PENYESALAN dan PENYESATAN.

———-PENYESATAN adalah PERILAKU SETAN————
Mampukan memerangi Penyesalan dan Penyesatan, jika tidak dimana SETAN

LANGKAH dari MAKNA :
SEHARUSNYA :
1. - MODALI HATIMU bagaikan Makna dari Pakaian-Mu
- Sucikan HATIMU tak ubahnya jika kamu memakai pakaian RUKUH, jangan dikotori HATIMU yang Suci.
Dengan sifat :IRI, DENGKI, TOMA’, FITNAH, DHOLIM, MUDHOROD, dan sejenisnya (Perbuatan NAJIS dan HARAM)
- JILBABKAN PIKIRANMU : Ibaratnya adalah
Jangan berprasangka BURUK, hilangkan / jauhkan kotoran-kotoran yang menjadikan KEMURKAAN dan KEDURHAKAAN.
2. Berperilakulah :
a. Lemah lembut sesama kaum-mu
b. Tampilkan sikap ceria
c. Jadilah dirimu bagaikan GURU dari DIRI SENDIRI
d. Dan jadikan ORANG TUA DIRI PRIBADI.
BAGAIMANA DENGAN PERILAKU-KU SELAMA INI,
MAMPUKAH AKU……….?
BAGI KAUM ADAM
JIKA KAMU MELIHAT KAUM HAWA ITULAH CERMIN BAGI KEHIDUPAN.
 MAMPUKAH AKU MELIHAT, JIKA TIDAK KENAPA TAK CEPAT TAUBAT
 JIKA SAAT INI AKU MAMPU MELIHAT, SELANJUTNYA AKU TAK AKAN BERBUAT JAHAT, LAKNAT, BIADAB.

ALANGKAH MURKANYA DAN DURHAKANYA, PERILAKUNYA, PERILAKU YANG SEKIAN TAHUN INI KUPERBUAT.

“ JADIKAN RUMAHMU BAGAIKAN DIRIMU”
CAHAYA RUMAHMU DARI CAHAYA DIRIMU
PANDANGAN MAKNA
 RUMAHKU adalah JASAD-KU
 PERABOT / ISI RUMAHKU adalah ORGAN JASAD-KU
 RUANG TAMUKU adalah QOLBU-KU
 RUANG KELUARGA adalah DUNIAKU / NAFSUKU
 RUANG MAKANKU adalah PERUTKU
 RUANG DAPUR adalah OLAH RASAKU
 KAMAR MANDI adalah PENSUCIAN JIWAKU / PIKIRANKU
 KAMAR KECIL adalahPELEPASAN DUNIAKU / NAFSUKU
 ANGGOTA KELUARGA adalah AYATKU
 AKTIVITAS ANGGOTA KELUARGA adalah IKHTIARKU / ETIKA KU
 KITAB SUCI ada DI QOLBUKU
 KEDAMAIAN KELUARGAKU adalah IKHTIARKU / ETIKA KU
 KITAB SUCI ada DI QOLBUKU
 KEDAMAIAN KELUARGAKU adalah KETENANGAN BATINKU / KEIMANANKU
 SUASANA KEDAMAIAN adalah HIDUPKU
 SINAR / CAHAYA ada DI WAJAH KEHIDUPAN KELUARGAKU
 KEDAMAIANA KELUARGAKU BAGAIKAN SURGA KEHIDUPAN
 CAHAYA KEDAMAIAN KELUARGAKU BAGAIKAN CAHAYA RUMAHKU
 HIDUP DALAM KEHIDUPAN TANPA KEDAMAIAN, YANG ADA PENYESALAN, PENEKANAN, PENYESATAN, PENYIKSAAN ITULAH NERAKA KEHIDUPAN

# LUPA DIRI bukan MELUPAKAN DIRI

LUPA DIRI dan MELUPAKAN DIRI adalah ORANG YANG KEHILANGAN KENDALI QOLBI, SEHINGGA MENGURANGI MARTABAT JATI DIRI, JADINYA HIDUP PENUH EMOSI KARENA JALAN HIDUPNYA DITUNTUN DENGAN URUSAN DUNIAWI, YANG DIDUKUNG NAFSANI HEWANI BUKAN NAFSANI ILLAHI (MANUSIA / HAMBA ALLAH YANG IMANNYA EROSI – BUKAN IMAN YANG HAKIKI) MANUSIA YANG KALAF dan KILAF

# APA YANG TAK DISANGKA AKAN MENJADI NYATA, JIKA TAK PEKA MENJADIKAN DURHAKA, ITULAH DUNIA PENUH RAHASIA.

“MAKNA YANG HAKIKI dari PANDANGAN SPIRITUAL”
 HAMBA ALLAH YANG FAKIR MISKIN BUKAN FAKIR dan MISKIN KARENA KEBUTUHAN DHOHIR / LAHIR, FAKIR MISKIN ADALAH HAMBA ALLAH YANG HATINYA / BATINNYA KERING TERHADAP YAKIN
 YATIM – PIATU bukan HAMBA ALLAH YANG KEHILANGAN AYAH dan IBU, NAMUN HAMBA ALLAH YANG KEHILANGAN TONGKAT KOMANDO / PENUNTUN JALAN MASA DEPAN.

“SIKAP APA YANG HARUS AKU LAKUKAN”
JIKA : BERTEMU
- KEFAKIRAN dan KEMISKINAN TERHADAP IMAN, TIADA LAIN HANYALAH MEMBERIKAN SIRAMAN KEROHANIAN.
- YATIM – PIATU TERHADAP TONGKAT KOMANDO MASA DEPAN, HANYALAH JADIKAN DIRIMU SEBAGAI PENGGANTI TONGKAT KOMANDO / PENUNTUN JALAN KEHIDUPAN MASA DEPAN.

DO’A TAKUT bukan TAKUT DO’A
KENAPA HIDUP harus TAKUT dan KENAPA DO’A dibutuhkan TAKUT

 HIDUP membawa DO’A, DO’A adalah ETIKA HIDUP
 MANUSIA HIDUP harus MENGENAL ETIKA HIDUP, jika mengenal HIDUPNYA maka KENAL PULA DENGAN DO’Anya.
 ETIKA HIDUP adalah HIDUP berjalan pada jalan yang BENAR itulah HAKIKINYA HIDUP (Alhamdulillah….)
 HIDUP adalah HIDUP, HIDUP bukan HIDUP dalam KETAKUTAN
 HIDUP tanpa TAKUT, TAKUT HIDUP berarti HIDUP dalam KETAKUTAN
 KETAKUTAN berarti HIDUPNYA penuh PENYIMPANGAN, PENYIMPANGAN menjadikan BATINNYA tidak pernah AMAN. ITULAH MANUSIA yang tak mempunyai KETEGUHAN IMAN karena BATINNYA GUNCANG
 KENAPA MANUSIA HIDUP memerlukan DO’A hanya untuk melawan TAKUT dan KETAKUTAN, bukanlah RASA TAKUT itu yang menciptakan dirinya sendiri.
JIKA HIDUPNYA MERASA TAKUT dan KETAKUTAN berarti HIDUPNYA bukan pada jalan yang BENAR, justru HIDUP pada jalan larangan, pada akhirnya akan membuahkan RINTANGAN HIDUP masa DEPAN
 PADA DASARNYA DO’A ada dalam ETIKA bukan pada ANTAYA, Maka jadilah MANUSIA PENDO’A

PESAN SAHABAT :

 Wahai Saudaraku segeralah kembali pada jalan yang BENAR
 Tinggalkan jalan yang penuh PENYESATAN itulah SETAN
 KETAHUI jalan yang BENAR adalah jalan yang NANTINYA dikala MATI akan diterima disiNYA (DZAT MAULANA DZAT ILLAHI)
 Saudaraku apakah KAMU tidak MEMIKIRKAN, bagaimana jika akan dikembalikan, hanya untuk memenuhi KESUCIAN
 Saudaraku apakah KAMU tidak MEMIKIRKAN, bagaimana jika akan dikembalikan, hanya untuk memenuhi KESUCIAN
 Saudaraku LIANG KUBURMU selalu MENANTIMU, mari mengawali HIDUP yang BARU tinggalkan yang DULU

MURKA, SERAKAH, DURHAKA tak akan mendapatkan BAROKAH, DIALAH penghuni NERAKA #

 BANYAK ULAMA BERPREDIKAT HAJI, BAHKAN BANYAK PULA YANG MASIH SENANG MENARI DI ATAS BUMI, HANYA UNTUK MEREKAYASA REJEKI, BUKAN UNTUK PENGAMALAN SIRAMAN ROHANI (PREDIKAT HAJI HANYA UNTUK MELENGKAPI IDENTITAS DIRI)
 JIKA MENGAJAK MENGAPA MENGEJEK, MENGAJAK BUKAN UNTUK MENGEJEK, BAIK BAGI DIRINYA BELUM TENTU DITERIMA OLEH LAINNYA.
DIBALIK KEBAIKAN ADA KEKURANGAN
DIBALIK KEKURANGAN ADA KEBAIKAN
DIBALIK KEASLIAN ADA KEPALSUAN
BAIK DAN KURANG TERNYATA ADA PADA DIRI SENDIRI, ITULAH PERBEDAAN, PERBEDAAN ADALAH KESEIMBANGAN, BUKAN UNTUK PERPECAHAN, TAPI UNTUK MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN MENGAPA MANUSIA TIDAK MAMPU MENERIMA PERBEDAAN, PERBEDAAN ADALAH INDAH, ALLAH MENCIPTAKAN SEMUA BEDA, JIKA MANUSIA TIDAK MAMPU MENERIMA PERBEDAAN BERARTI TIDAK MAMPU MENERIMA CIPTAAN ALLAH

“ JANGAN MUDAH MENGAMBIL KEPUTUSAN “
FAHAMI MAKNA KODRAT – IRODHAT DISITU ADA NILAI MAKNA KALIMAT SYAHADAT
 FAHAMI HAKIKI KALIMAT SYAHADAT, NISCAYA AKAN FAHAM PULA KALIMAT A’UDHUBILLAH DAN BISMILLAH
SYAITONIRROJIN : PERBUATAN YANG MENGARAH SIFAT JAHAT / BIADAP
(PERBUATAN TERKUTUK)
RAHMAN RAHIIM : PERBUATAN YANG MENGARAH SIFAT KASIH SAYANG / BERADAP
(PERBUATAN MULIA)

- BERSERIKAT sesama UMAT dan SEMUA ISI ALAM
- BERDAMPINGAN dengan APA dan SIAPA YANG DEKAT, JANGAN DIJADIKAN LAWAN NAMUN jadikan KAWAN, JIKA SUDAH MENEMUKAN KAWAN CIPTAKAN RASA SETIA, UNTUK PERSATUAN dan KESATUAN, SERTA RASA SETIA KAWAN dan KAWAN SETIA. (ITULAH ANJURAN AGAMA, PERCERAIAN TIDAK DISENANGI ALLAH).

- HAKIKINYA CERAI bukan MEMISAHKAN HUBUNGAN SUAMI – ISTRI, ATAUPUN BUKAN MEMUTUSKAN TALI SILATURRAHMI. JUSTRU KENYATAANNYA BANYAK UMAT BERAGAMA TELAH BERSERIKAT DENGAN PERCERAIAN RUMAH TANGGA (SUAMI ISTRI), MAKA JANGAN MUDAH BERPRASANGKA NEGATIF dari ISTILAH CERAI JIKA TAK FAHAM DENGAN ISTILAH CERAI, KARENA UMUMNYA PERCERAIAN DIAWALI DENGAN KECEMBURUAN, PERMASALAHAN SERTA KETIDAK COCOKAN ANTAR PRIBADI. KEPUTUSAN CERAI adalah SOLUSI AKHIR JALAN TERBAIK UNTUK MEMPEROLEH KEDAMAIAN. (INILAH PENGERTIAN SECARA LAHIR bukan SECARA BATIN)
- ADAPUN PANDANGAN SECARA BATIN BAHWA MANUSIA BERAGAMA MEMERLUKAN KEDAMAIAN BUKAN PERCERAIAN. JADI KEDAMAIAN DICIPTAKAN dari KETENANGAN BATIN. JIKA MANUSIA BATINNYA MASIH BELUM MENEMUKAN KETENANGAN BERARTI BATINNYA MASIH BERSELINGKUH dengan PERMASALAHAN YANG MENJADIKAN KERESAHAN, KEGELISAHAN, KESEDIHAN KARENA TIDAK MAMPU MENERIMA KENYATAAN.
JIKA MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH TENTUNYA HARUS MAMPU MENERIMA KENYATAAN KARENA KENYATAN adalah SAKSI KEESAAN dari YANG MAHA ESA. KETAHUILAH BAHWA DIMANA ADA KEJADIAN DISITU ADA ALLAH

JANGAN ADA KONFLIK BATIN
SUCIKAN HATIMU
TENANGKAN PIKIRANMU
MUSUHI NAFSU BIRAHIMU
KENALI DIRIMU NISCAYA KAMU MENGENAL TUHANMU
(RAHASIA ALLAH ada DI MAKHLUKNYA)

Rasa keprihatinan yang sangat dalam dari lubuk Sanubari, Sang Pribadi yang tersinar dari Cahaya Illahi berpacu untuk mencari dan menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan. Kenapa masih banyak Hamba-hamba Allah belum menyadari bahwa hidup dialam ini (kehampaan) hanyalah untuk melaksanakan ibadah dari sebuah Amanah, yang telah dianugerahkan pada hambaNya sebagai Utusannya, seharusnya isi alam semesta yang penuh rahmat disediakan hanya untuk Umatnya, malah berbuat khianat dan laknat nantinya akan bertanggung jawab pada kehidupan dirinya sendiri (konsekwensi hidup dari sebab akibat). Kenapa hal ini sering terjadi malah tak mau berhenti, apakah hambaMu lupa diri hingga berlomba untuk memperkaya diri dengan mengutamakan urusan duniawi, dan apakah lupa bahwa kehidupannya besuk akan diakhiri.

Ya “ALLAH” syahadatkanlah hambamu yang HAKIKI dan bukakanlah
PINTU HATI agar memahami secara pasti

Bahwa syahadat yang sering terucap hanyalah sebuah kalimat untuk pelengkap bukan untuk ber ETIKA.

“SYAHADAT” Hakikinya adalah meniadakan TUHAN yang ada hanyalahALLAH dan hamba ALLAH yang berjalan pada kebenaran itulah ROSULULLOH.

Namun dalam kenyataan masih banyak hambaMU yang berpaling untuk Menduakan-MU, ya “ALLAH”, mencari jalan pintas untuk menggapai kemulyaan Duniawi, bukan jalan rohani namun dengan jalan mempercayakan diri pada SUGESTI.
Dan banyak pula yang pandai ber-BISMILLAH serta A’UDHUBILLAH namun tak kenal ALLAH TA’ALLAH.

Kejadian yang nyata yang terlintas di depan mata, Ternyata PERMBURU-PEMBURU KEKUASAAN yang tak berjalan pada lintas Kebenaran selalu berupaya untuk saling berebut kekuasaan demi Kebahagiaan, itulah manusia yang lupa “KHODRAT dan IRODHAT” dari kebesaran ALLAH.
Manusia lupa pada dirinya sendiri, sehingga apapun yang diperbuat, mayoritas yang dijadikan Amanat adalah jalan Media Amanat yang Laknat, Kebahagiaan yang dicapai dengan perlakuan Media Amanat yang laknat itulah perbuatan jahat dan tak akan menjadi Rahmat malah mendapatkan Hizab.

 Banyak PENGUASA kelihatannya Alim kenyataannya hatinya Dholim.
 Banyak PEJABAT kelihatannya perilakunya bagaikan UMAT yang TAUBAT namun hatinya KHIANAT
 Banyak UMAT yang sepertinya hatinya TULUS namun kenyataannya RAKUS
 Banyak UMAT mudah berucap IKHLAS tapi hatinya BUAS, perlakuannya BERINGAS
 Banyak DIREKTUR tapi hatinya tidak kenal syukur bahkan cara kerjanya tak beratur hidupnya akan tersungkur
 Banyak UMAT yang tahu syari’at namun lupa HAKIKAT SYAHADAT, bahkan hatinya berserikat dengan lawan SYAHADAT

WAHAI SAUDARAKU KEMBALILAH KEPADA KODRAT-MU, BERJALANLAH PADA JALAN YANG BENAR, JALAN ALLAH.
KUATKAN IMAN jangan BERSELINGKUH DENGAN QODHAM
SAUDARAKU KENALI dan FAHAMI 20 (Dua Puluh) SIFAT ITULAH DZAD, JANGAN BERHENTI PADA UNGKAPAN KALIMAT

“MARI SEGERA INGAT dan INGAT WAKTUMU SUDAH DEKAT, JIKA INGIN SELAMAT CEPAT MASIH ADA WAKTU BERBUAT”

Hati yang resah akan melahirkan gelisah, yang tampak hanyalah RAUT WAJAH YANG SUSAH, karena hidupnya digembalakan pikiran yang bermasalah.
Kesedihan tak akan menggapai kedamaian, kesediaan adanya hati yang suci ternodai oleh duri-duri indrawi dari pandangan DUNIAWI, jika mampu melepas duri dari rekayasa indrawi itulah manusia yang mampu bercengkrama dengan kesucian hati, yang ada hanya rasa CINTA KASIH

 Bahagialah jika telah menemukan rasa CINTA KASIH sesama UMAT itulah UMAT yang BERMANFAAT dan UMAT sebagai JURU SELAMAT

Saudaraku sesama umat yang lain JEMA’AT, jadikan dirimu DIRI SEJATI dan SEJATINYA DIRI sebagai JURU SELAMAT SEJATI, Saudaraku kenali Sifat yang bersemayam di DIRI PRIBADI disitu ada Sang PRIBADI, SANG PRIBADI adalah “AKU” yang SUCI niscaya engkau menjadi GENERASI penerus SANG SEJATI.
PENERUS SEJATI dari KAUM KRISTIANI itulah Sifat “YESUS” yang telah diilhami ROH KUDUS serta perjalanannya selalu pada jalan KRISTUS.
SAUDARAKU, BANGKITKAN HATIMU / BATINMU yang telah lama TIDUR – BAPTISKAN JIWAMU dan IMANMU oleh RASA SYUKUR, FIRDAUS ada di lubuk sanubariMU. WAHAI Saudaraku jadikan DIRIMU / JEMA’AT pengabdi ROHANI bukan pengabdi DUNIAWI, bertindaklah sebagai UMAT PEMBERKAT bukan PEMINTA BERKAT, BERKAT ada pada ETIKA hidupmu.

* INGAT TITIK AKHIR RIWAYAT SUDAH DEKAT, KAPAN BERBUAT YANG MANFAAT SESAMA UMAT JIKA TAK SEGERA TAUBAT *

I. Disaat kegelapan malam tiba, malam pertengahan perjalanan hidupku hanya cahaya REMBULAN, yang disaksikan gemerlapan BINTANG-BINTANG hanyalah SUARA BINATANG yang kudengar seakan menguasai kehidupan MALAM. Aku hidup dalam kesendirian, kesepian, kesunyian, hanya sebatang ROKOK yang kuhisap kujadikan TEMAN larut MALAM, langit bagaikan hamparan LUAS TAK TERBATAS saat itu AKU duduk di kursi TUA depan RUMAH untuk merenung sejenak, alangkah INDAHNYA dan DAMAINYA suasana MALAM, hingga AKU lupa telah meninggalkan AKTIFITAS SIANG.
Tiada kusangka dan tak terkira pikiranku MELAYANG yang kudapat tiada lain hanyalah BAYANG-BAYANG yang tak pernah DATANG sehingga AKU hanyut larut bagaikan LUPA PANDANG MASA DEPAN yang panjang.
Pada saat itu AKU bertanya pada diriku yang sendirian, beginilah MANUSIA HIDUP jika terperangkap dalam DUNIA BAYANG-BAYANG dia akan lari dan mengejar apa yang diharapkan belum tampak DATANG, seakan besok sudah sampai di tangan.
Aku hanya tersenyum sendirian dikegelapan MALAM melihat DIRIKU SENDIRI yang pernah kuperlakukan tak karuan bagaikan HIDUP dalam DUNIA BAYANG-BAYANG, bagaikan ANAK kecil telanjang ber-lari-lari tanpa TUJUAN, bagaikan IBU-IBU lomba lari berpakaian seragam SENAM namun lupa bercelana DALAM dan TANPA KUTANG yang diraih hanyalah sebuah PIAGAM, kenyataannya tak sampai diTANGAN karena membawa beban yang terlupakan.

II. Aku terheran-heran jika aku yang berperan seperti itu, tidakkah aku malu
Aku hidup hanya mengejar NAFSU, yang kudapat tak pasti TENTU. Ketika itu pula pikiranku terlintas jauh pandang ingin menjelajahi dalam susana HENING MALAM, AKU mencoba dan mencari RAHASIA KEHIDUPAN ISI ALAM yang telah DICIPTAKAN dan DIANUGERAHKAN kepada semua INSAN.
Di dalam BATINKU selalu bertanya Mengapa dan Kenapa MANUSIA diciptakan selalu berdampingan, tidaklah disitu ada RAHASIA ILLAHI yang TERSEMBUNYI, sehingga MANUSIA tak MENGERTI.
Pada saat kesempatan inilah HATIKU berlari dan menelusuri ingin melepaskan DIRI, yang selama ini terpenuhi DURI-DURI dari TIUPAN INDRAWI.
Sesaat AKU melihat apa yang terungkap dibalik kehidupan HEWAN, AKU hanyalah mendapatkan satu JAWABAN, ternyata HEWAN tak ubahnya seperti MANUSIA, mempunyai / di anugerahi sifat namun beda Tempat. Jika AKU melihat Tingkat DERAJAT, MANUSIA diberikan kemulyaan DERAJAT sangat BERADAB.
AKU mencoba masuk di ALAM PIKIRAN yang penuh BAYANG-BAYANG bagaikan BENANG membentang panjang tanpa ujung pangkal, disitu ada kehidupan sang BINATANG, hanya sekedar untuk mengenal sifat sang BINATANG yang punya PERAN.
KENAPA : ada sang MACAN tidakkah dia tak bisa makan jikalau tak Ada HEWAN. Ternyata sang macan raja hutan sifatnya KEJAM, tiada peduli terhadap sesama HEWAN.
KENAPA : ada KERA tidakkah kera takut tak MAKAN jikalau tak Mengumpulkan MAKANAN
Ternyata sifat sang KERA ada pada KERAKUSAN
KENAPA : ada BABI tidakkah sang BABI hidupnya selalu mengotori Dirinya sendiri, ternyata sifat sang BABI sifat tak tahu DIRI/ tak mengenal DIRI.

III. KENAPA : ada SRIGALA, tidakkah srigala bersuara LANTANG hanya mendatangkan KAWAN untuk mengajak menyerang ternyata sifat SRIGALA adalah SIFAT PICIK
KENAPA : ada sang BANTENG, tidakkah dia jika berebut kuasa selalu mengutamakan dengan kekuatan kepala, ternyata sang BANTENG dominan dengan KERAS KEPALA
KENAPA : ada KALAJENGKING, jika bergerak dengan SUPITNYA, sengat ekornya setiap menyerangnya. Ternyata sifat KALAJENGKING adalah sifat PENGANCAM / PENDENDAM
Dengan suasana keheningan untuk kujadikan renungan MALAM itulah, Aku sadar bahwa ketidak SINKRONAN, ketidak HARMONISAN akan membuahkan KEHANCURAN IMAN dan KERUSAKAN KEHIDUPAN. Karena MANUSIA HIDUPNYA MENCERMINKAN SIFAT-SIFAT BINATANG.
TERNYATA kerusakan TATANAN KEHIDUPAN karena masih ADANYA “MANUSIA-MANUSIA SILUMAN”.
HIDUP BEREBUT BAYANG-BAYANG MENJADIKAN HIDUP GENTAYANGAN. (tak kenal SIANG maupun MALAM karena ALAM PIKIRAN)
PESAN SAHABAT:
 SAUDARA mari kembali pada KODRAT
 INGAT BELAKANGMU masih banyak SAHABAT
 JADIKAN HIDUPMU yang penuh MANFAAT
JANGAN KAU jadikan HIDUPMU penuh MUDHOROT
 TAHUKAH BAHWA KEMALANGANMU ada pada DIRIMU SENDIRI
 KAPAN MENYADARKAN DIRI jika tak segera dimulai.
INGAT NYAWAMU, siapa tahu besuk akan PERGI sebelum SUCI dan BERSERAH DIRILAH KEPADA SANG ILLAHI RABBI.

SENITRON bukan SINETRON
SINETRON dari SENITRON

“MENCARI dan MENEMUKAN KUNCI PERJALANAN HIDUP PRIBADI dalam RENUNGAN dan SEBUAH IMPIAN”

Disaat kesunyian malam tiba, malam yang penuh keheningan, suasana malam seakan-akan milik tumbuh-tumbuhan dan hanya sesaat, terdengar suara Binatang, yang menyuarakan bahasa-bahasanya yang tak mampu manusia terjemahkan. Semua manusia larut dalam kesunyian malam dengan nikmatnya, mata terpejam, pikiran yang tenang, tubuh membujur, hanya getaran-getaran dada yang tampak bergerak dengan ditemani gerakan perut naik turun hanya menghantarkan perjalanan nafas. Semuanya bagaikan Mayat-Mayat Hidup dalam keheningan malam, dunia tak terhuni manusia lagi yang ada hanya kekosongan, kehampaan, dan kedamaian.
Dikeheningan malam itu pulalah aku ingin mencari JATI DIRIKU untuk mendapatkan sebuah “KUNCI” kehidupan perjalanan panjang yang telah usang, melalui kejernihan pikiran yang dalam, semuanya terjawab bahwa hidup memerlukan kedamaian BATIN, hasil rekayasa sebuah pikiran ternyata tidak menjamin kedamaian, ternyata Dunia ada di pikiran, yang menjadikan kerusakan isi Alam.
Dari sinilah hatiku tersentuh, tergugah, Bangkit yang dulunya gelap bagaikan menemukan sebuah SINAR CAHAYA yang terang, sehingga lebih dan lebih jauh lagi aku ingin berupaya bertanya pada diri sendiri.
“ Mengapa selama ini aku harus kalut dalam dunia kegelapan” Bukankah kegelapan itu adalah perbuatan SETAN yang menyesatkan.
Dengan perjalanan jiwa yang tenang bagaikan air laut tak berombak, pandangan mata telanjang nan jauh memandang seakan melihat indahnya bukit-bukit Alam disana, Aku hanya mampu bersujud kepada SANG PENCIPTA dan pada saat itu pula yang ditemui hanya batinku menangis dengan diiringi linangan air mata, tiada teman yang mampu membantu hanya diriku sendiri.

Disinilah aku mulai mempertanyakan perjalanan hidupku sendiri, tiada teman maupun kawan yang aku ajak bicara dan tiada pula yang bisa menjawab kecuali Aku.
Ya “ALLAH” mengapa selama ini hidupku selalu resah dan gelisah, dosa apa yang pernah aku lakukan kepadamu Ya “ALLAH’ Engkau Sang Maha Pencipta segalanya.
Perbuatan murka apa yang menjadikan perjalanan hidupku Gunjang, tiada Tenang dan banyak Aral Melintang yang selalu menghantuiku bagaikan hidup dalam Kesesatan tiada Kebahagiaan, Kedamaian maupun Keharmonisan.
Dalam keheningan perenungan itu pulalah seolah BATIN diriku sendiri menjawab dengan suara Halus bagaikan Benang Sutera “KEMALANGAN DARI DIRIMU SENDIRI”.
Dengan bisikan suara yang aku terima dari lubuk sanubari yang paling dalam, semakin deras pulalah tetesan air mataku berjatuhan, dan disaat itu pula aku merasa tubuhku tak berdaya sampai aku larut dalam keheningan, AKU hanya mampu melihat dan menyaksikan apa yang ada di sekelilingku. Yang aku dapat sebuah tanda waktu yang melekat di dinding dengan putaran jarum jam yang menunjukkan pukul 02.00 WIB, berarti tak terasa 2 jam lamanya waktu aku tempuh dalam perjalanan mencari kebenaran hidup dari Hidupku Sendiri, tak lama kemudian AKU tak terasa hanyut, larut dalam tidur sesaat di keheningan malam itu pula, namun tak cukup untuk dinikmati dalam tidurku, ternyata dalam suasana tidur AKU terbawa dalam mimpi, dalam mimpi itu pula AKU sepertinya ditemukan sesuatu jawaban dari diriku sendiri. DI DALAM PERJALANAN MIMPI.
Sepertinya aku perjalanan di dalam lingkungan KERAJAAN dimana sekitarnya penuh taman dengan tumbuh-tumbuhan yang berbunga indah, dengan suasana Asri dan tiada orang lain kecuali AKU.
Aku se-akan berjalan dan tak terasa bahwa Aku telah menuju sebuah Bangunan yang dindingnya terukir dengan SENI UKIR terkesan indah sekali, AKU sempat terpelongok keheranan, begitu AKU berjalan dengan perlahan-lahan sambil menyaksikan tanaman dan taman yang indah, AKU sempat terkejut disapa orang tak menghadirkan dirinya dibalik sebuah bangunan yang megah dan indah.

Aku disuruh masuk dan seketika itu pula hati dan perasaanku bertambah GETAR mau diapakan aku ini, namun dengan KEBULATAN TEKAT dan YAKIN, selangkah demi selangkah AKU menuju sebuah bangunan, ternyata disitu sebuah peringgitan dari Rumah KERAJAAN, lebih terkejut dan terheran-heran lagi bahwa Bangunan itu ternyata di atas KOLAM yang airnya jernih didalamnya pula ada bangunan kecil-kecil bagaikan Cermin dari suasana sekitarnya yang telah AKU temui.
Aku berusaha masuk, begitu sampai pelataran peringgitan bersamaan pula seorang Penghuni Rumah Megah itu keluar dari pintu tengah dengan sosok tubuh yang Gagah berpakaian Jubah putih serta Serban yang mengikat di kepalanya dengan wajah Ceria, Anggun, Sopan, bagaikan wajah tak berdosa dengan diiringi Kedua Putra laki-lakinya yang satu digandeng sebelah kiri dengan penampilan Bagaikan ANAK yang SOMBONG dan BERUNGAS seakan-akan menolak kehadiranku, Sedangkan yang satunya di gandeng sebelah sebelah Kanan berpenampilan bagaikan ANAK yang PENUH SANTUN dan KASIH SAYANG bila melihatku, yang sekiranya kedua anak itu usianya sebayaku.
Begitu aku disambut orang tuanya dengan Senyum dan Ramah sapaannya AKU seakan tak berdaya dan Bersujud dihadapannya. Namun sang orang tua berjubah itu malah mempersilahkan AKU duduk di kursi yang sudah biasa di sediakan untuk menjamu tamu lainnya. Begitu aku duduk orang berjubah bersama kedua putranya pun duduk dengan posisi Anak seperti semula disebelah kiri dan kanan dari sang orang tua.
Tak lama kemudian aku ditanya ada perlu apa kamu kesini Hai ”SAUDARAKU” malah aku tak bisa berbuat apa-apa dengan pertanyaan itu, yang hanya bisa terungkap dari sanubariku hanyalah minta PETUAH dari Sang Orang tua berjubah, jawab Sang Orang Tua berjubah : Aku hanya bisa menyampaikan kepadamu sekedar Petuah untuk masa perjalanan hidupmu ke depan kelak, jika kamu mau dan mampu, tidak lain diantaranya :

I. JANGAN ADA SIFAT
1. Sombong, Ego, Angkuh sesama Kaum mu
2. Iri, Dengki, Tamak, Riak, Khasut, Menghujat dan Fitnah
3. Mudah mengambil keputusan terhadap sesamamu, jika kamu tidak tahu
4. Rasa Dendam, Mengancam, Angkara Murka (Merampas hak sesamamu)
Semua sifat-sifat ini adalah Perbuatan Jahat SETAN YANG TERKUTUK

II. BERBUATLAH / BERTINDAKLAH SESAMA KAMUMMU
1. Saling mengerti
2. Saling berbuat Tolong menolong
3. Santun
4. Saling tahu diri
5. Berbagilah rejeki yang kau dapat

JIKA INGIN :
1. Dihormati, hormatilah orang disekitarmu dimana kamu berada
2. Damai, berbuatlah ramah, jangan menanam masalah
3. Bersatu, berbuatlah untuk menyatu
4. Terbuka, jangan menanam luka

Semua KUNCINYA ada pada HATIMU dan PERILAKUMU, setelah itu Sang Orang Tua Berjubah tadi beranjak dari kursinya, lalu menyuruhku untuk pulang kembali, dengan petuah akhirnya : Kembalilah pulang jangan BIMBANG Aku selalu bersamamu, segeralah BANGKIT dan berjalanlah LURUS ke depan jangan berpaling ARAH.
Dengan petuahnya, Aku langsung beranjak berdiri mau melangkahkan kaki untuk kembali pulang, aku sempat terkejut, ternyata yang kulihat semula taman yang INDAH Musnah / tiada tak berbekas bagaikan hamparan luas tak terbatas, yang ada hanyalah satu-satunya jalan berlandasan Porselin Marmer yang LURUS, tiada orang lain satupun kecuali AKU.

Namun aku sempat menoleh kebelakang sejenak se-akan AKU ingin berpamitan kepada Sang Orang Tua Berjubah, ternyata bangunan yang MEGAHPUN tiada, aku malah takut dan langsung terjaga dari MIMPIKU.

AKU TAK HABIS PIKIR dan AKU MERENUNG sesaat dan bertanya pada diriku : SIAPA SEBENARNYA SANG ORANG TUA BERJUBAH TADI.
Bukankah yang ada DI DIRIKU

CERITA INI APAKAH SEPERTI PERJALANANKU…………………
SETERUSNYA BAGAIMANA………………………………………….

ANTARA NAJIS dan HARAM bagaikan
SAUDARA KEMBAR YANG TAK TERPISAHKAN

JANGAN MUDAH MENYATAKAN NAJIS atau HARAM JIKA BELUM FAHAM

• PANDANGAN NAJIS dan HARAM DARI KACA MATA “SYARIAT / HARFIAH”
1. NAJIS : KOTOR, MENJIJIKKAN
2. HARAM : TIDAK BOLEH, LARANGAN
• DARI SUDUT PANDANG “MAKNA / HAKEKAT”

NAJIS : PERBUATAN YANG SELALU MENGOTORI KESUCIAN HATI, YANG BIASANYA MUNCUL DARI ALAM PIKIRAN / ANGAN-ANGAN / ANTAYA UNTUK BERBUAT YANG MELANGGAR ATURAN / SYARI’AT (SIFAT TERTUTUP)

MISAL : - PEROLEH HARTA KEKAYAAN YANG TIDAK WAJAR
- BERBUAT FITNAH YANG BELUM TAHU KEBENARANNYA
- KURANG PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN, HARTA DIJADIKAN UKURAN
- PRIBADI MENJADI OBYEK MATERI
- KEMUNAFIKAN SERING TERJADI, DLL SEJENISNYA

HARAM : PERBUATAN YANG SELALU BERORIENTASI PADA PELANGGARAN SYARI’AT / ATURAN-ATURAN (SIFAT TERBUKA)

MISAL : - MENGUASAI / MENGURANGI HAK ORANG LAIN
- PERBUATAN YANG SERING MENIPU DIRI
- MENYAKITI HATI ORANG LAIN
- PERBUATANNYA DIDASARI DARI NAFSU DUNIAWI, SELALU MERASA KURANG PUAS (SIFAT RAKUS) DLL SEJENISNYA

PANDANGAN WUDHU DAN SHOLAT
SECARA HAKIKI

 LEBIH BAIK MATI SEKARANG DARI PADA BERUMUR PANJANG JIKA BATINNYA GUNJANG KARENA PIKIRANNYA BIMBANG (IMANNYA LEMAH / KEHILANGAN PERCAYA DIRI)
“SHAHADAT LISAN BUKAN SHAHADAT IMAN”
 - JANGANLAH TERBURU MATI SEBELUM BERSERAH DIRI
(SHOLAT) – “DZIKIRULLOH BUKAN DZIKIR SIRI”
- BERSERAH DIRI TAPI JANGAN MENYERAHKAN DIRI
(SYUKUR BUKA KUFUR)
 - WUDHU AWAL MENDIRIKAN SHOLAT
- MENJALANKAN WUDHU HARUS MENGENAL DAN MEMAHAMI RUKUN WUDHU
- RUKUN WUDHU HARUS FAHAM SYARAT SAHNYA WUDHU
- WUDHU SYARAT SAHNYA SHOLAT

1. PANDANGAN SECARA SYARI’AT
 WUDHU adalah MENSUCIKAN ANGGOTA BADAN (DHOHIR) DARI KOTORAN-KOTORAN RUKUNNYA diantaranya :
1. KUMUR
2. MEMBASUH LUBANG HIDUNG
3. MEMBASUH MUKA
4. MEMBASUH KEDUA DAUN TELINGA
5. MEMBASUH DAHI DAN UBUN-UBUN
6. MEMBASUH KEDUA TANGAN diakhiri dengan MEMBASUH KEDUA KAKI.
Yang disertai dengan akhir do’a LILLAHITA’ALLA

“PANDANGAN WUDHU SECARA MAKNA”

 WUDHU adalah mensucikan jiwa serta etika dari perbuatan – perbuatan yang tidak benar dari pandangan mata hati / batin
Diantara makna rukunnya adalah : Mampukah memfungsikan rukunnya secara hakiki bahwa : Isaroh
1. Kumur adalah bicara, berucap kepada sesamanya jangan sampai menjadi masalah
2. Membasuh lubang hidung adalah fungsikan indra penciuman. Untuk mampu menerima baik, buruk, hembusan, jangan dijadikan siksaan
3. Membasuh kedua daun telinga adalah untuk mampu menerima suara, baik hujatan, hinaan, sanjungan dll.
4. Membasuh muka adalah Tampakanlah suasana ceria, murah senyum, jangan cemberut, sinis.
5. Membasuh dahi dan ubun-ubun adalah tenangkanlah pikiran dalam menghadapi segala masalah, jangan emosi / naik darah.
6. Membasuh kedua tangan adalah beraktifitaslah dengan benar dan wujudkan kebersamaan, jangan membeda-bedakan
7. Membasuh kedua kaki adalah berjalanlah pada jalan yang benar
Dan semuanya dilakukan dengan niat IQLAS (tanpa pamrih, bahwa semuanya atas kehendak Nya) Lilla Hita’Alla

“ SHOLAT HARUS MENGHADAP KIBLAT ”

1. PANDANGAN SYARI’AT :
SHOLAT : Bersujud dihadapan ALLAH atas Pengamalan Ibadahnya.
Selama perjalanan hidupnya
SHOLAT HARUS MENGENAL SYARAT SYAHNYA SHOLAT Dan YANG MEMBATALKAN SHOLAT.
PANDANGAN SYARI’AT : SYAHNYA SHOLAT – PAKAIAN DAN TEMPAT HARUS SUCI
YANG MEMBATALKAN SHOLAT : KELUARNYA HADATS KECIL DAN GERAKAN-GERAKAN DILUAR RUKUN SHOLAT

2. PANDANGAN MAKNA DARI SHOLAT
HAKIKINYA SHOLAT ADALAH INGAT / SUJUD, BAHWA SEGALA SESUATUNYA adalah atas kehendakNYA.
KIBLAT ARTI HAKIKI ADALAH MENGHADAP / ARAH, dimana ALLAH tidak disatu ARAH
MAKNA SHOLAT ADALAH : SELALU INGAT KEPADA ALLAH DALAM HITUNGAN SEPER SEKIAN DETIK KELUAR MASUKNYA NAFAS DALAM SEGALA ARAH (TANPA BATASAN ARAH)

SYAHNYA SHOLAT YANG DIMAKSUD ADALAH :

“SUCI LAHIR MAUPUN BATIN”
LAHIR ARTINYA : PERLAKUAN JASAD DALAM MEREALISASIKAN AKTIVITAS HIDUP YANG HARUS DI JALAN YANG BENAR, BUKAN JALAN YANG ONAR.
BATIN ADALAH : KEIMANANNYA TEGUH, KOKOH, TAK TERGOYAHKAN DARI PENGARUH-PENGARUH KEDHOLIMAN (YANG MENJADIKAN KOTORNYA DARI KESUCIAN)

SEDANGKAN YANG MEMBATALKAN SHOLAT DIMAKSUD ADALAH :

PERLAKUAN LAHIRIYAH DALAM MEREALISASIKAN AKTIVITAS IBADAHNYA, BANYAK MELANGGAR, MENYIMPANG PADA ATURAN KEHIDUPAN (SYARIAT) SEHINGGA QOLBU TERTUTUPI OLEH NAFSU ITULAH HIDUP DI JALAN NAFSU BUKAN DIJALAN DI JALAN QOLBU

“BARANG SIAPA YANG MENGHARAPKAN (RAHMAT) ALLAH dan (KESELAMATAN) PADA HARI AKHIR dan BANYAK-BANYAKLAH MENGINGAT ALLAH”
(S. 68 AL – QALAM 4)
 WONG URIP KUWI MUNG SADREMO
SAK DREMO NINDAKE PERINTAHE,
GUSTI KANG MAKARYO JAGAT /
GUSTI KANG MAHA AGUNG

 PERINTAHE GUSTI KANG MAHA AGUNG,
NINDAKE IBADAH SAK JRONING KAHANAN
SAKABEHE (MARANG MANUNGSO LAN SAK PANUNGGALE)

 ISI KAHANAN SAKABEHE IKI ORA ONO SING NDUWENI
KAJOBO “GUSTI KANG MOHO AGUNG”

 MULO KUWI SIRO (MANGSO) URIP ORA PERLU
REBUATAN KUASA, AMARGO ISI KAHANAN (NDONYO)
MUNG SIFATE SA’UNTORO

 OJO ANGKORO MURKO, MENGKO MUNDAK NDADEKAKE
CILOKO, AMARGO WONG KANG CILOKO KUWI LALI MARANG GUSTI KANG MAHA AGUNG

 AYO PODO ELING, MANUNGSO URIP SAJRONING MATI
KUWI BAKAL NGUNDUH WOHE PAKARTI,
MULO AYO NINDAKAKE IBADAH KANG MULYO
MARANG GUSTI MAHA AGUNG

SIRO SAKABEHE AYO SAPODO

 ELING LAN WASPODO
OJO SEMBRONO

 NARIMO NING LEGOWO
OJO NDUWENI SIFAT ANGKORO MURKO

 SIFAT ANGKORO MURKO BAKAL NGUNDUH
ANGKORO MURKANE, YO KUWI BAKAL
NUWENI BEBOYO LAKU URIPE

 OJO SOK ADIGANG ADIGUNG ADIGUNO,
SOPO SIRO SOPO INGSUN
OJO SOK KUOSO LAN NGUASANI

AYO PODO TANDANG SA’YEK SA’EKO PROYO

 ELINGO MENOWO SAKABEHE MANUNGSO KUWI
BAKAL KAPUNDUT NGADEP MARANG NGARSANE
GUSTI KAN MAKARYO JAGAD
GUSTI KANG MAHA AGUNG

“TITI, TOTO, TENTREM, KERTO RAHARJO”
JOYO BOYO – BUKUNE – TEGESE :
TITI : ATI-ATI
TOTO : DITOTO ATINE
TENTREM : DAMAI / AYEM, ANTENG, NYEGORO
KERTO RAHARJO : LANGGENG, ABADI
JOYO : MULYO NING NGARSANE
GUSTI KANG MAHA AGUNG
BOYO : DISIRNAKAKE SOKO BEBOYO
AMARGO ELING MARANG
GUSTI SESEMBAHANE / GUSTI
KANG MAHA KUASA

OJO “KOSOK BALINE”

JOYO = JOYO DONYANE SOKO LELAKU MURKANE
BOYO = LELAKU URIPE BAKAL NUWENI BEBAYANE,
AMARGO ORA ELING MARANG SESEMBAHANE

“NOTO ROSO, AMONGROSO, MIJIL TRESNO AGAWE KARYO“
TEGESE : “NOTO ROSO, AMONG ROSO”
WONG KANG, BISO NGUGEMI PANGUCAPE
LAN TINDAKE / TANDANGE

“MIJIL TRESNO AGAWE KARYO”
WUJUD TRESNANE MARANG TANDANGE,
SOKO ATINE

“HONO CAROKO” ATEGESE :
HONO : ANANING KAHANAN, ONO SING DI UTUS
CAROKO : UTUSAN, SING DI UTUS LAN SING NGUTUS
YO KUWI GUSTI KANG MAKARYO JAGAD

“ MULO KUWI URIP OJO SEMBRONO “

• AYO PODO ELING LAN WASPODO
• AKEH BEBOYO SING NGADANG KOLO
AMARGO URIPE SOKO ANGKORO MURKO
• AYO PODO URIP SAK MADYO,
SADREMO NINDAK AKE PERINTAHE GUSTI MAHA KUASA
KANG ATEGES ONO ING AGAMA
• OJO SEMBRONO MENGKO MUNDAK ANDADEKAKE CILOKO URIPE
AYO NARIMO NING LEGOWO, KABEH KUWI ORA ONO SING KUASA
KAJOBO GUSTI KANG MAHA KUASA / MAHA MULYA

• SAK BEJO BEJANE WONG KANG ELING LAN WASPODO ISIH
BEJO WONG KANG PETENG ATINE NENG KUASA
• AKEH TULODONE :
YO KUWI AKEH PERKORO PORO PENGGEDE NEGORO SING WIS
ORA KENAL MARANG SAK PANUNGGALANE
PODO NGEDEKE WETENGE LAN NGEBEGI DONYANE
KABEH KUWI SOKO LALI SUMPAH JABATANE
“KITAB SUCI” TUNTUNANE, “REKAYASA” PANGGAWAANE AMARGO KUNCI
PANGGURIPANE KANGGO NYUKUPI SANDANG PANGANE
(WONG KANG URIP SOKO SIFAT PAMRIHE ORA MLAKU SOKO IBADAHE, NDONYO KANGGO UTAMANE, NERAKA
PAPAN PANGGONANE)

 WONG URIP KUWI PERLU NGERTENI DUNUNGE URIP

 SEJATINE AKU IKI URIP ONO NGENDI (A.I.U.E.O)
URIP ONO PENENGAH JAGAD, ORA ONO ARAN WETAN, KULON, LOR, lan KIDUL SING ONO MUNG AKU

 WETAN, KULON, LOR lan KIDUL KUWI BEBASANE DULUR PAPAT (4)
 SAKABEHE KARANGKEP ONO EKO / TUNGGAL YO KUWI AKU / PRIBADI SEJATI / JATI DIRI

 KAWUJUDANE JASAD MANUNGSO KUWI ORA SOKO LELIYANE, KAJOBO SOKO 4 (PATANG) ARAN SEBUTAN YOKUWI : ARAN TANAH / BUMI, TIRTO, HAWA lan CAHAYA, PIRANTI SAKABEHE IKI ASALE SUCI.
MULO KUWI, AYO PODO MENGERTENI, YEN SIRO DILAHIRKE SOKO
JASAD SUCI, KOSOK BALINE YEN SIRO DIKERSA’AKE KAPUNDUT GUSTI
KANG MAHA SUCI SAKMESTINE KUDU SUCI LAHIR BATINE

 COBO PANGERTENONO UKORO KANG JERO IKI, MENGKO BAKAL
NUWENI : GUNG – LEWANG – LIWUNG / KEFANA’AN – DUNIA FANA

 KASEBUT, ONO BEBOSO AGAMA ISLAM YO KUWI RUKUN ISLAM, YEN
FAHAM RUKUN 1 NGANTI 4 BAKAL SIRO NUWENI HAJI, SEJATI NING
HAJI KUWI HAJI ATINE / SUCI BATINE, TUNGGAL / EKO, SESINGGAHANE
NUR MUHAMMAD, YO KUWI AKU SEJATI, LAN NUR ILLAHI LELAKU
PARAN IBADAHE

 MANUNGSO YEN WIS NGERTENI LAN NGENALI SEJATINE AKU, YO KUWI AKU SEJATI ateges MANUNGSO SAMPURNO  SAMPURNO URIPE lan SAMPURNO TUMINDAKE

(KHABELUM MINALLAH kaparan karyo KHABELUM MINANNAS)

JANGAN MUDAH MENGATAKAN SEBUTAN PUASA
JIKA TAK FAHAM APA SEBENARNYA PUASA

 PANDANGAN PUASA dari KACAMATA SYARIAT
Puasa merupakan pelaksanaan IBADAH dari RUKUN ISLAM KE-4 setelah melaksanakan RUKUN ISLAM dari mulai :
SYAHADAT, SHOLAT dan ZAKAT yang merupakan langkah OPERASIONAL serta RUKUN IMAN sebagai fundamental SPIRITUAL

PERTANYAAN yang mendasar UNTUK DIRI SENDIRI :
- Sejauh mana syahadat yang ku YAKINI untuk mengenai kesaksian dari KEESAAN SANG MAHA ESA
- Sejauh mana SHOLAT yang KULAKSANAKAN dalam keberadaan UMAT sesama dan selain AGAMA
- Sejauh mana PELAKSANAAN ZAKAT dalam IBADAH kesehariannya

 PANDANGAN dari KACAMATA HAKEKAT
IBADAH PUASA bukan sekedar untuk menahan LAPAR, HAUS DAHAGA dari mulai IMSAK sampai menjelang MAGHRIB (secara LAHIR).
NAMUN HAKEKAT IBADAH PUASA adalah perjalanan BATIN untuk menemukan Sang PRIBADI dengan cara mensucikan HATI yang tertutupi dari KOTORAN-KOTORAN PENGARUH INDRAWI dari KEANEKARAGAMAN WARNA DUNIA, Nafsani sebagai pemburu duniawi. Pada dasarnya NAFSU itulah yang harus diperangi jangan mengotori QOLBU. Jika mampu niscaya QOLBU menemukan KESUCIAN, Dengan demikian SEMPURNALAH HIDUP Sang PRIBADI serta ROH selalu menyertai, maka KEMULYAAN HIDUP yang didapat dan tak akan kehilangan RAHMAT.
Ayat bicara : 1. Kenali DIRIMU niscaya kamu kenal Tuhanmu
2. Setelah kusempurnakan akan kutiupkan ROHKU
Kepadanya, Roh adalah bagian / urusan Tuhanku

PADA DASARNYA : Puasa di bulan SUCI ROMADHON adalah perjalanan hidup Sang Umat Manusia untuk mencari HAKEKAT HIDUP yang ABADI disisi ALLAH. Pada saat pencarian Sang Pribadi, dan setelah menemukan Hakiki Diri, dia bagaikan menemukan MUTIARA-MUTIARA yang bersinar di kedalaman HATI yang penuh kesucian, itulah ROMADHON ILLAHI ROBBI.

MAKA UMAT MANUSIA yang sudah menemukan SANG PRIBADI, layak mendapatkan sebutan UMAT KEKASIH ALLAH. Dengan kata lain jika ingin KENAL ALLAH jadilah umat yang berjalan di JALAN YANG BENAR, karena jalan yang benar adalah JALAN ALLAH (CINTAILAH JALAN YANG BENAR)

PECINTA JALAN ALLAH HANYA DAPAT DITEMPUH DENGAN
PERJALANAN SPIRITUAL

PESAN SAHABAT :
- SAUDARAKU PUASALAH YANG HAKIKI JANGAN TERPENGARUH NAFSU BIRAHI. Perangi sifat IRI, DENGKI, TOMA’, DHOLIM, FITNAH, MUDHOROT, PRASANGKA / SU’UDON, RAKUS, MUNAFIK, dan lain sejenisnya serta jangan terjebak KEKHAFIRAN, KEMUSRIKAN …………..
- SAUDARAKU PUASA adalah perjalanan untuk MODAL menuju jalan ALLAH. Tidaklah SEMUA UMAT akan KEMBALI KEPADANYA.
- INGATLAH, manusia diciptakan dalam keadaan SUCI kembali kepada Sang ILLAHI harus SUCI. Jika tidak tentu akan dikembalikan ke bentuk asalnya.
- APAKAH KAU, SAUDARAKU TIDAK MEMIKIRKAN (Yaasin 68)

 KENAPA di ERA DEMOKRASI dan ERA REFORMASI, MASIH BANYAK BEREBUT KURSI dengan CARA MEDIA ILUSTRASI.
( BAJAK UDARA)
 KENAPA PENGUASA KURSI dan KURSI PENGUASA, SELALU
MENGHENDAKI REKAYASA TUPOKSI / TUGAS POKOK dan FUNGSI,
HANYA UNTUK KESEMPATAN DIRI dengan GAYA TIPU DIRI.
(BAJAK LAUT)
 KENAPA BANYAK KURSI PENGUASA dan BANYAK PULA YANG
SELALU GELISAH, TIDAKKAH ULAH MANUSIA YANG TAK MAMPU
MENERIMA FAKTA AMANAH
(BAJAK DARAT)
 KEDUDUKAN adalah KEBERADABAN dari WUJUD KEBAJIKAN, itulah KEMULYAAN yang didapat dari KE “ ESA “ AN, BUKAN KEMURKAAN serta KEDURHAKAAN yang mampu layak menguasai KURSI.
JIKA DEMIKIAN KURSI hanyalah untuk upaya TIPU DIRI dan
MEMPERKAYA DIRI
 BAJAK UDARA : Jalan pintas untuk memperoleh Kekuasaan, dengan cara
yang tak layak / hina dijadikan Kekuasaan (Jalan Allah)
Berserikat / bersekutu dengan SUGESTI ILUSTRASI
(DUKUN)
 BAJAK LAUT : Jalan pintas untuk memperkaya DIRI, dengan cara
merakusi Rejeki / Hak orang lain. (hidup selalu menimpa DIRI)
 BAJAK DARAT : Menguasai Kedudukan / Jabatan / Hak orang lain
Dengan cara : Menghasut, Memfitnah serta
Mengkhianati

BANYAK ORANG BIROKRASI YANG DUDUK DI KURSI,
Bahkan banyak pula yang masih BERDIRI.

KENAPA KURSI HANYA UNTUK DIJADIKAN MATERI,
Sedangkan yang masih BERDIRI dipicu UNTUK LARI.

KURSI BUKAN BENDA MATI UNTUK JUAL-BELI,
TAPI KURSI adalah LAMBANG MARTABAT PRIBADI.

KURSI HANYA DAPAT DIRAIH DENGAN BUDI PEKERTI,
BUKAN DIBELI dengan MATERI ataupun GADAI DIRI.

JANGAN LUPA DIRI BILA SUDAH DUDUK DIKURSI,
Ketahui bahwa disekelilingMU masih banyak yang BERDIRI.

KENAPA HARUS MELUPAKAN YANG MASIH BERDIRI,
Adapun yang BERDIRI menjadikan HIDUPNYA KURSI.

DUDUK DI KURSI BUKAN UNTUK MERAIH REJEKI,
Tapi harus mampu MELIHAT yang MASIH BERDIRI dan yang BERLARI-LARI.

JANGAN MUDAH TERSENYUM DUDUK DI KURSI,
KURSI BUKAN JAMINAN HIDUP ABADI,
Tapi KURSI akan dipertanggung jawabkan dikala MATI.

PESAN SAHABAT :
 KURSI JANGAN DIKOTORI (sucikan rejeki)
 TAHU DIRILAH DENGAN YANG BERDIRI (banyaklah beramal)
 INGAT SEBENTAR LAGI KAMU MENINGGALKAN UMAT TIDUR DI LIANG LAHAT (mari berTAUBAT)

“MAKANLAH SAAT LAPAR, BERHENTILAH SAAT KENYANG”

Manusia hidup perlu UPAYA / USAHA, jika sudah terlaksana jangan diteruskan untuk DIPAKSA (HIDUP APA ADANYA jangan MENGADA-ADA).

 HIDUP memerlukan MAKAN, makan untuk menambah KEKUATAN, kekuatan karena gizi MAKANAN
 MAKANAN YANG BERGIZI MAKANAN BUKAN dari HASIL PEMBELANJAAN / REJEKI TIPU DIRI
 MAKANAN HASIL DARI TIPU DIRI tak akan menemukan KESUCIAN HATI
 HIDUP yang HAKIKI bukan untuk mencari REJEKI dari HASIL TIPU DIRI
 MAKANAN SEHAT dab BERGIZI adalah MAKANAN dari HASIL kehendak NURANI yang SUCI bukan DARI NAFSU BIRAHI
 JANGAN DIMAKAN sebelum kau makan, TANYAKAN pada dirimu sendiri, darimana asal MAKANAN, JIKA DEMIKIAN mampukah AKU MAKAN
 MAKANAN yang terkotori / ternodai TAK AKAN menjadikan SEHATNYA JASMANI, bahkan tak mampu menyelamatkan kehidupan MASA DEPAN (MENYESATKAN)

 PADA HAKEKATNYA YANG DIMAKSUD “MAKAN” adalah :
Berperilaku IBADAH sesuai apa yang atas KEHENDAK ALLAH dengan landasan KEJERNIHAN NURANI serta KEIMANAN yang MENDASARI bahwasannya KEBENARAN berada di TANGAN KE”ESA”AN.
 JIKA PERILAKU yang SEMU dengan MUDAH BERDALIH IBADAH, HANYALAH : untuk menyiasati IRODAH, MAKA pelaksanaan IBADAH yang didapat bukannya BAROKAH malah menjadikan WABAH. (HIDUP memburu DUNIAWI dengan dorongan NAFSU BIRAHI / MURKA DUNIA menjadi LUPA YANG “ESA”)

PESAN SAHABAT :
 SAUDARA JANGAN terlalu TERGIUR dengan APA YANG KAMU LIHAT niscaya KAMU AKAN “LUPA” INGAT
 SAUDARA TERSENYUMLAH JIKA INDRAMU MENYAKSIKAN SESUATU, DAN DIAMKANLAH HATIMU jangan sampai TERTIPU DENGAN NAFSU, KARENA DISITU BANYAK BUJUK RAYU

WASPADALAH SETAN selalu BERSEMAYAM di KEINDAHAN,
SAUDARA JANGAN SAMPAI MUDAH TERPERANGKAP dengan
RAYUAN SETAN niscaya DIKELAK KEMUDIAN HIDUPMU TAK MENGHASILKAN KEDAMAIAN

Banyak sudah yang selalu berucap BISMILLAH
Serta A’udhubillah Tapi Hidupnya masih merasa RESAH, GELISAH.

TIDAKKAH ALLAH Sang MAHA PENGASIH, PENYAYANG PENGAMPUN serta PEMURAH dan TEMPAT PENYERAHAN DIRI untuk BERLINDUNG KEMBALI.

 JADILAH UMAT MANUSIA yang PEMURAH bukan PEMARAH
UMAT pemarah karena hatinya tak pernah RAMAH

 JADILAH UMAT PENGASIH bukan UMAT YANG EMOSI
Sifat EMOSI bukan MILIK UMAT yang HATINYA SUCI

 KENAPA MASIH BANYAK UMAT MANUSIA yang HATINYA mengalami
DISINTEGRASI TIDAK STABILITASI
Hatinya mengalami DISINTEGRASI hanya ada PADA HIDUP PENGENDALI
NAFSANI – INDRAWI

 JANGANLAH TERKECOH URUSAN DUNIAWI hanya untuk AMBISI REJEKI yang bermodalkan NAFSANI

 NAFSANI BIRAHI tempat berpijaknya EMOSI – DARAH TINGGI

 REJEKI yang dilatar belakangi EMOSI TAK LAYAK DIBAWA MATI

 EMOSI / DARAH TINGGI adalah UMAT – PEMARAH YANG LUPA ALLAH
 UMAT PEMARAH karena HATINYA – PIKIRANNYA PENUH KOTORAN SAMPAH HIDUPNYA TAK PERNAH LILLAH HITA’ALLAH
 UMAT MANUSIA yang HATINYA PENUH KOTORAN SAMPAH bagaikan HIDUP PENUH LIMBAH DOSA
 HIDUP BERLIMBAH DOSA jangan MENGHARAP HIDUP BAROKAH dan akhir HAYATNYA TAK LAYAK naik KERETA JENAZAH
 KERETA JENAZAH hanya diperuntukkan pada UMAT MANUSIA yang DEKAT dengan ALLAH.
 KERETA JENAZAH bukan kereta sampah
 JENAZAH bukanlah sampah ataupun LIMBAH, JENAZAH yang HIDUPNYA PENUH DOSA tak pernah MEMULIAKAN BAROKAH, akhir HIDUPNYA bagaikan JENAZAH penuh LIMBAH, KERETA KEMATIANNYA bagaikan KERETA MUATAN LIMBAH JENAZAH

PESAN SAHABAT :
 Saudaraku cepat kembali pada KODRATI, sebelum keburu MATI
PETI MATI siap MENANTI
 Saudaraku bergegaslah ingat kepada YANG MAHA ESA, KERETA JENAZAH sudah dekat di DEPAN RUMAH.

 KENAPA BANYAK DIANTARA UMAT HIDUPNYA selalu lupa untuk SYUKUR, dan kenapa justru selau mudah beralasan / berdalih atas RIDHO dan NIKMAT ALLAH

 JIKA UMAT HIDUPNYA untuk mencari dan mengutamakan RIDHO dan NIKMAT berarti UMAT yang belum FAHAM MAKNA / HAKIKINYA SYUKUR

 Mencari dan mengutamakan RIDHO dan nikmat yang tujuannya untuk kemakmuran, yang didapat hanya KEBAHAGIAAN SESAAT, jika tak dapat apa yang diharap, yang dirasakan hanyalah BATINNYA tersesat

 KEDUDUKAN SYUKUR lebih MULIA dari pada RIDHO dan NIKMAT, RIDHO dan NIKMAT keberadaannya di dalam SYUKUR

 SYUKUR EKSPRESINYA adalah SUJUD, BERSERAH DIRI, INGAT / SHOLAT kepada NYA, serta segala sesuatu yang terjadi atas KEHENDAKNYA

 UMAT sebagai HAMBA-NYA jika tak mampu menerima kenyataan yang ADA, berarti UMAT yang LAKNAT atas IRODHAT “ALLAH” dan itulah UMAT yang TAK pernah.

1. SAUDARA TAHUKAH KAMU bahwa SYUKUR HANYA BERUMUR sebatas MANUSIA TIDUR
2. SAUDARAKU hari sekarang, bukan hari untuk MENDATANG, hari mendatang adalah BAYANGAN dari hari sekarang
3. JANGAN LUPA IBADAH, SYUKUR SEKARANG belum TENTU HIDUPMU KETEMU SYUKUR untuk HARI MENDATANG
4. TAHUKAH SAUDARAKU bahwa AMAL / IBADAH HIDUPMU itupun UNTUKMU
5. INGAT SAUDARAKU HARI SEKARANG jadikan HARI yang BERMANFAAT hanya untuk MODAL AKHIR HAYAT
6. SAUDARAKU TEMAN KERABAT selalu SIAP SETIAP SAAT MENGHANTAR KEPERGIAN AKHIR HAYATMU SAMPAI TIDUR di LIANG LAHAT

1. KEMAMPUAN BUKAN UNTUK KESOMBONGAN
KEMAMPUAN HANYA UNTUK AMALAN
2. MAMPU UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN DIRI SENDIRI BUKAN MAMPU UNTUK MENCACI MAKI
3. KENAPA BANYAK UMAT yang KHILAF sedangkan KALIMAT SHOLAWAT selalu MELEKAT
4. DIANTARA UMAT ada para PEJABAT, yang AHLI SHOLAT NAMUN KENAPA PERILAKUNYA BANTAK yang KALAF
5. SETIAP WAKTU SELALU TERDENGAR SUARA “ADZAN” HANYA UNTUK MENUJU PADA JALAN YANG BENAR, NAMUN banyak pula yang BERPALING dari MAKNA ADZAN, malah BERTINDAK EDAN dengan jalan yang ONAR
6. CUKUP HANYA SEKALI UNTUK MEMAHAMI serta MEMAKNAI SYAHADAT dan SHOLAWAT selama MASIH HAYAT dikandung JASAD namun jangan sekali-kali MENINGGALKAN HAKIKINYA SHOLAT

Diperlukan imajinasi
Masa lalu BUKAN masa SEKARANG (…………….?
Masa sekarang BUKAN masa LALU (……………..?

- Jika masa lalu sama dengan masa sekarang berarti tak ada perubahan
- Masa lalu jadikan GURU masa sekarang, jika demikian masa sekarang adalah masa PERUBAHAN
Hidup dalam MASA, Tiada Masa Tanpa Ukir. Perjalanan Hidup itulah MASA. Menjalani Hidup adalah Mengukir MASA.
PENGUKIRAN MASA dan MASA TERUKIR adalah PERJUANGAN
Perjalanana Hidup MANUSIA atas KEHENDAK – SANG MAHA “ESA”

Jangan Mudah memperhitungkan MASA PERJALANAN Sesama MANUSIA. Jika belum mampu MENGENAL HASIL KARYA MASA “ANDA” (Masa ANDA lain dengan Masa Dia)
MANUSIA jika MEMPERSALAHKAN MASA LALU SESEORANG, Sedangkan DIA Sendiri lupa MASA lalunya, Itulah Manusia yang bersifat PENDENDAM, PENGANCAM serta PENDENGKI.
PENDENDAM dan PENGANCAM serta PENDENGKI adalah MANUSIA Yang tak Mampu menerima KEHADIRAN dari Ciptaan YANG MAHA ESA.

Ayat Bicara :
Setelah Manusia Kusempurnakan akan KUTIUPKAN “ROH” Dariku. ROH adalah URUSAN TUHANKU.
Tuhanku adalah “ALLAH” yang MAHA SUCI
MAHA SUCI itulah “DZAT” ILLAHI
DZAT adanya dari 20 sifat

PESAN SAHABAT :
Jangan Mudah mempermasalahkan MANUSIA.
MANUSIA HIDUP adanya ROH, jika mempermasalahkan HAK HIDUP
MANUSIA adalah mempersalahkan Kehendak ALLAH

SEBUTAN : UNGKAPAN KALIMAT YANG HANYA MEMPUNYAI NILAI ABSTRAK
FAKTA : SESUATU YANG MENJADIKAN OBYEK NYATA / PERAN DARI WUJUD SEBUTAN
SEMISAL : AKU PUNYA RUMAH,
AKU adalah OBYEK TUNGGAL, YANG BUKAN BENTUK NYATA.
PUNYA adalah KALIMAT SEBUTAN YANG MEMPUNYAI
NILAI SIFAT KUASA dan ABSTRAK.
RUMAH adalah BENTUK BANGUNAN yang merupakan
OBYEK NYATA (WUJUD ATAU KOMPLIT)
KESIMPULAN : SEBUTAN / KALIMAT DIPERLUKAN SERTA DAPAT DIWUJUDKAN DALAM SIKAP, PERILAKU SEBAGAI PENGGANTI SEBUATAN KALIMAT YANG SIFATNYA SAMAR. SEMUA FAKTA atau SUATU KENYATAAN MERUPAKAN KESAKSIAN

“KEBENARAN FAKTA merupakan SAKSI MUTLAK’

PANDANGAN dari KACAMATA SPIRITUAL
SEBUTAN merupakan SUATU KALIMAT ABSTRAK UNTUK MENGHANTARKAN PENGENALAN FAKTA / WUJUD, PERILAKU SERTA PENGENALAN SIFAT YANG ARAHNYA MERUPAKAN KESAKSIAN OBYEKTIF.
CUKUP DISAYANGKAN, KENAPA MASIH BANYAK UMAT JUSTRU TERGIUR DENGAN SEBUTAN, NAMUN TAK FAHAM MAKNA / ARAH SEBUTAN, SEHINGGA SEBUTAN KALIMAT DARI AYAT-AYAT KITAB DIJADIKAN SUATU NILAI RITUAL BUKAN UNTUK NILAI SPIRITUAL.

NILAI RITUAL YANG PADA DASARNYA MENGANDUNG ARAH TUJUAN, YANG DILATAR BELAKANGI SIFAT-SIFAT : KEPENTINGAN, KUASA, ATAU DIJADIKAN UNTUK KESAKTIAN.

Sedangkan

NILAI SPIRITUAL : adalah SUATU SEBUTAN KALIMAT / AYAT DARI KITAB SUCI SEBAGAI PENGHANTAR UNTUK MENGENAL PERILAKU UMAT PADA JALAN KEBENARAN.
(KITAB SUCI BUKAN SYAIR, TAPI KITAB adalah BACAAN dan PELAJARAN – Ysn.69)
SERING KALI DAN TAK DIPUNGKIRI BAHWA SETIAP HARI TAK PUTUS-PUTUSNYA MENDENGAR-
KALIMAT : “LA ILAHA IL ALLAH” YANG ARTINYA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, INI SUATU PERNYATAAN TEGAS BAHWA YANG DITIADAKAN adalah TUHAN. NAMUN KENYATAAN MEMBUKTIKAN BAHWA, JUSTRU BANYAK YANG BERTOLAK BELAKANG DENGAN SEBUTANNYA.
Jika kalimat : “ LA ILAHA IL ALLAH’ DI ULANG BEBERAPA KALI, ARAH DAN MAKSUD SUDAH LAIN.
MISAL DIUCAP SEKIAN KALI :
TIADA TUHAN SELAIN ALLAH,
TIADA TUHAN SELAIN ALLAH,
TIADA TUHAN SELAIN ALLAH……………10X
MAKA YANG DI DAPAT HANYALAH HAFALAN KALIMAT, BUKAN MAKNA KALIMAT.
KALIMAT : “ASTAGFIRULLAHAL ‘ADZIIMI” yang artinya aku mohon ampunan kepada ALLAH YANG MAHA BESAR / AGUNG.
JIKA DIBACA KESEKIAN “KALI” APAKAH TAK SAMA DENGAN BACAAN “LA ILLAHA IL ALLAH’
KALIMAT : “ALLAHU AKBAR” JIKA DIBACA SEKIAN KALI MAKA
ARTINYA ALLAH MAHA SEGALANYA,
ALLAH MAHA SEGALANYA,
ALLAH MAHA SEGALANYA…………

MARI MENGENAL MAKNA UNTUK BERPERILAKU IBADAH, JANGAN HIDUP HIDUP MENJADI SUSAH, SEMUA ADA HIKMAH

SEDANGKAN “ALLAHU AKBAR” – ALLAH MAHA SEGALANYA
ALLAH ADA DI 20 SIFAT ITULAH DZAT ILLAHI
SIFAT ADALAH ABSTRAK
WUJUD SIFAT ADA DIKEKUASAANNYA. ( ISI ALAM SEMESTA TERMASUK MANUSIA YANG LEBIH MULIA DARI LAINNYA) Ysn. 9 (YA “ALLAH” TUHAN DALAM CAHAYA-CAHAYANYA DALAM RAHASIANYA, ADA DI MAKHLUKNYA / MANUSIA – RAHASIA DISEMBUNYIKAN DALAM TUBUHNYA …..)

“JIKA SUDAH DEMIKIAN BAGAIMANA SELANJUTNYA”
masihkah kita berperilaku yang sama tak pernah BERUBAH.

“KENALI DIRIMU NISCAYA KAMU AKAN KENAL TUHANMU”
jangan berperilaku sebelum KENAL DIRIMU.

“KEMALANGANMU ADA PADA DIRIMU – Ysn.19”
jangan selalu MENCELA dan PRASANGKA

JASAD KU adalah ALATMU
ROH-MU ada di JASADKU

 “Ya”ALLAH” Aku baru sadar dan Aku baru mengenal
 Aku bagian dari ciptaanMU, Engkaulah yang Maha meliputi kehidupanku
 AGAMA adalah KENDARAANKU, DUNIA jalan IBADAHKU
KITAB SUCI petunjuk HIDUPKU, AYAT KITAB adalah LANGKAHKU
YA “ALLAH” Engkau telah memperkenalkan HAMBAMU yang menjadi
Kekasih-MU dan pembantu-MU
25 NABI sebagai PEMANDU HIDUPKU
10 MALAIKAT sebagai PELAKSANA PERINTAH-MU
5 RUKUN AGAMA-KU untuk BERSUJUD KEHADAPAN-MU
6 RUKUN IMAN-KU untuk PETUNJUK JALAN BATINKU
4 KITAB YANG KAU TURUNKAN KEPADA UMAT untuk HIDUP BERSAHABAT

YA “ALLAH” MAHA AGUNG KEMULIAAN
ENGKAULAH DZAT dari 20 SIFAT

 DENGAN SADAR, AKU BERTANYA PADA DIRIKU dengan KEJERNIHAN BATINKU
 BATINKU MENANGIS MERATAPI PERLAKUAN JALAN HIDUPKU, YANG SELAMA INI AKU LUPA KEPADA-MU YA “ALLAH”
 BANYAK SUDAH DOSA YANG KUPERBUAT, BAGAIKAN HIDUPKU BERLIMPAH LIMBAH KEHIDUPAN, AKU TAK MAMPU BER”TAUBAT”

 AKU HIDUP SELAMA INI DIPANDU NAFSU DUNIAWI, BUKAN NAFSU ROHANI, AKU DISINI UNTUK MEMPERKAYA DIRI BAHKAN TAK TAHU DIRI DAN TAK PERNAH MEMBAGI REJEKI, SEMUA KUANGGAP MATI

 HARTAKU DARI NAFSU BIRAHIKU,
KERAKUSAN, KEMURKAAN, KEDURHAKAAN, KEKEJIAN, KEDENGKIAN KEMUNAFIKAN TELAH LAMA KULAKUKAN, SEHINGGA AKU KEHILANGAN SIFAT SOSIAL SESAMA UMAT.

YA “ALLAH” TERNYATA “IDENTITAS DAN PREDIKAT” YANG
KUDAPAT BUKAN JAMINAN UNTUK SELAMAT, BAHKAN YANG KUDAPAT BATINKU TERSESAT.

YA “ALLAH” TERNYATA AKU MELUPAKANMU, KARENA AKU
TERJERUMUS DALAM NAFSU BIRAHI.

YA “ALLAH” AKU BARU TAHU SETELAH LEWAT PERENUNGANKU,
KEKAYAAN HARTA TAK AKAN MAMPU MENYELA
MATKAN NYAWA YANG KUTAHU HANYALAH “SYUKUR”
KEPADA-MU

YA “ALLAH” KUASAKANLAH KEHENDAKMU UNTUK MEMBUKA PINTU HATIKU. TUNJUKKANLAH SATU DIANTARA HAMBAMU, YANG MENJADI KECINTAAN-MU UNTUK MENGHANTARKAN JALAN KEHIDUPANKU DIJALAN YANG BENAR, JALAN PENUH KEMULIAAN, SEBELUM USIAKU DI AKHIR TAKDIR

 ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA adalah CIPTAAN-NYA dan KUASA-NYA

 CIPTAAN-NYA tak ada yang sama, selalu berbeda
BEDA untuk BERCENGKERAMA bukan untuk MENCIPTAKAN MASALAH,
BEDA itulah INDAH

 “ALLAH” MAHA PEMURAH – PENGASIH – PENYAYANG serta MAHA SEGALANYA, ITULAH SIFAT CINTA ALLAH KEPADA KUASANYA.

 CIPTAAN-NYA adalah WUJUD KECINTAANNYA

 MANUSIA di CIPTAKAN yang lebih MULIA dari LAINNYA, TAPI KENAPA BANYAK MANUSIA TAK MAMPU MENCIPATAKAN RASA CINTA SESAMANYA
APAKAH MANUSIA LUPA BAHWA HIDUP ITU KARENA-NYA.
BANYAK YANG JAHAT – MENGHUJAT dan BANYAK yang TAK MAU
TAHU – TAK MAU MENGERTI.
JIKA DEMIKIAN KEJADIANNYA, ITULAH MANUSIA YANG TAK KENAL
PADA DIRINYA. ( MANUSIA DURHAKA KEPADA YANG MAHA “ESA” )

Apakah kamu lupa bahwa pasti akan segera KEMBALI KEPADA-NYA.
Jangan MERUSAK KECINTAAN-NYA

KENALI DIRIMU niscaya kamu kenal TUHANMU

SIAPA AKU dan AKU SIAPA
AKU adalah “JASAD” JASADKU hanyalah ALAT, namaku tiada lain untuk pengenalan JASAD, NAMA JASADKU membawa SIFAT.
KENAPA LUPA JASAD, tidakkah JASAD merupakan “KODRAT”
(JASAD bagaikan MAYAT)
Sumber ( http://ekoponco.blogdetik.com/2009/10/28/ilmu-hakekat/ )


AKU HIDUP, siapa yang HIDUP
 AKU JASAD yang HIDUP, yang HIDUP adalah SANG HIDUP
 JASADKU HIDUP ada yang MEMBERI HIDUP
 “ROH” aadalah HIDUP, KEKAL ADANYA
 “ROH” sifatnya SUCI, HIDUP TENTUNYA SUCI
 JASADKU HIDUP karena ada ROH SUCI / KUDUS
 “ROH” HAKIKINYA adalah TIUPAN SANG “ILLAHI”
 SANG “ILLAHI” itulah “DZAT” yang membawa SIFAT (20 sifat)
 “ROH” merupakan TIUPAN SIFAT untuk mengoperasikan JASAD, KEHENDAK SIFAT adalah KEHENDAK “DZAT” (IRODHAT)

PESAN SAHABAT
 JANGAN MUDAH MENGAMBIL KEPUTUSAN sesama JASAD
 PERLAKUAN JASADMU dengan PENUH KESUCIAN
 JANGAN MENGOTORI JASAD dengan SIFAT LAKNAT
 MARI BERJALAN pada JALAN YANG BENAR, TIDAK TAHUKAH KAMU
BahwaJALAN YANG BENAR adalah JALAN YANG MENUJU “ALLAH”
 JANGAN HIDUP diarahkan MEDIA (HIDUP karena SUGESTI, MITOS)
 HIDUPLAH dengan MEDIA ARAH (HATI YANG SUCI-DZAT “ILLAHI”)

“JANGAN KEHILANGAN JATI D

ILMU HAKEKAT

Sumber ( http://ekoponco.blogdetik.com/2009/10/28/ilmu-hakekat/ )



DALAM HIDUP DIDUNIA PERLU MENJALANKAN ILMU HAKEKET.PERLU DIDASARI IMAN DAN TAQWA

SIRO URIP ONO KAHANANING PANGURIPAN,
PANGURIPAN SIRO YOKUWI
PORO KONCO.
MULO OJO NGANTI NINGGALKE KONCO,
BEN REJEKI SIRO MULYO,
OJO NGANTI NDADEKE PRAHORO

HANYA UMAT YANG BERNALURI
Dan BERIMAJINASI serta BERMORALITAS TINGGI
MAMPU MENTERJEMAHKAN

DARIKU untuk KU
DARIKU untuk MU
DARIMU untuk MU
DARIMU untuk KU

INILAH HIDUP KESEIMBANGAN,
BUKAN HIDUP MENCARI PERMUSUHAN.
PENA SAHABAT BICARA :
 TINGKATKAN PERSAUDARAAN
 KUAT KAN IMAN jauhi KEKEJIAN
 JIKA INGIN MENYATU dengan TUHAN MU
JANGAN BERSEKUTU dengan SELAIN TUHAN MU

MANUSIA YANG FAHAM MASALAH,
TENTU TAHU ARAH
PEKA MASALAH DIPERLUKAN ETIKA
MANUSIA YANG TAU ARAH DIDUKUNG
DENGAN ETIKA DIDASARI AKHIDAH,
ITULAH MANUSIA BERJIWA SATRIA

HIDUP DALAM PERBANDINGAN
Adalah MANUSIA yang KURANG
MAMPU MEMBAWA “IMAN”
MENJADIKAN HIDUPNYA dalam
DUNIA PENYESATAN, ITULAH HIDUP
DALAM BAYANG-BAYANG / ANTAYA
MASIH BANYAK UMAT yang BELUM
Mampu MENTERJEMAHKAN ARTI HIDUP

BERSYAHADATLAH YANG HAKIKI
JANGAN MENCIPTAKAN SAHABAT
SELAIN SYAHADAT. DIBALIK DUKA
ADA BAHAGIA, AKHIR DUKA AWAL
BAHAGIA, AKHIR BAHAGIA AWAL
DUKA. MARI HIDUP APA ADANYA.
SEMUA TERJADI ATAS KEHENDAKNYA.
BERTAQWALAH KEPADANYA.

(MANUSIA SEJATI)

PERJALANAN CINTA penuh DERITA NESTAPA,
AKHIR DERITA adalah AWAL bertemunya BAHAGIA

KEBAHAGIAAN adalah yang dapat memenuhi KEHENDAK yang DICINTAI

BAHAGIALAH KAMU yang mengetahui dan dapat mencitai SIAPA YANG HARUS DICINTAI

 LEBIH MULIA MANUSIA PIDANA – MATI didalam RUMAH PENJARA, Daripada MATINYA MANUSIA KAYA HARTA KARENA KUASA, TAPI LUPA YANG MAHA “ESA”. (MATI INSAF dan MATI KALAF)
 MANUSIA YANG HIDUPNYA SELALU MENIPU DIRI jangan HARAP MENDAPAT KESUCIAN HATI yang didapat hanya RASA EMOSI (Kaum Munafiq)
 MANUSIA HAMBA “ALLAH” HANYA UNTUK BERSUJUD KEPADA “ALLAH bukannya SUJUD SELAIN ALLAH. (Yaasin : 60)
JANGAN HIDUP karena NAFSU BIRAHI, tak akan menjadikan KETENANGAN HATI karena HATI TERNODAI harapan yang tak PASTI.
MARI HIDUP berjalan sesuai kehendak QOLBU, NISCAYA HIDUPMU SELALU DIPANDU dengan TUHANMU.

“Ya ALLAH” mohon AMPUN atas segala perbuatanKU yang hina ini, dan BIMBINGLAH pada jalan yang BENAR, serta TUNJUKKAN siapa diantara HAMBAMU yang ENGKAU jadikan KECINTAANMU, akan KU jadikan PANUTANKU.

 YA “ALLAH” KENAPA UMAT SAUDRAAKU, KEHIDUPAN RUMAH TANGGANYA YANG TAK PERNAH BAHAGIA, sedangkan DIA BERLIMPAH HARTA.
 YA “ALLAH” KENAPA ANGGOTA KELUARGA UMAT SAUDARAKU SELALU MENDAPATKAN PETAKA, sedangkan HARTA SELALU ADA.
 YA “ALLAH” APAKAH INI RAHASIA HIDUP dalam KEMATIAN.
Ya tersurat bahwa : KEMALANGANMU ada pada DIRIMU. (Yaasin : 9, 19)
 YA “ALLAH” AMPUNILAH ATAS SEGALA PERILAKU UMAT SAUDARAKU YANG KELIRU, SADARKANLAH UNTUK BERJALAN PADA JALAN YANG BENAR.

 Saudaraku cepat kembali pada KODRATI, sebelum keburu MATI, PETI MATI siap MENANTI.
 Saudaraku bergegaslah ingat kepada YANG MAHA ESA, KERETA JENAZAH sudah dekat di DEPAN RUMAH.

 Wahai Saudaraku segeralah kembali pada jalan yang BENAR.
 Tinggalkan jalan yang penuh PENYESATAN itulah SETAN.
 KETAHUI jalan yang BENAR adalah jalan NANTINYA dikala MATI akan diterima disisiNYA (DZAT MAULANA DZAT ILLAHI).
 Saudaraku apakah KAMU tidak MEMIKIRKAN, bagaimana jika akan dikembalikan, hanya untuk memenuhi KESUCIAN.
 Saudaraku LIANG KUBURMU selalu MENANTIMU, mari mengawali HIDUP yang BARU tinggalkan yang DULU.

 SAUDARA mari kembali pada KODRAT
 INGAT BELAKANGMU masih banyak SAHABAT
 JADIKAN HIDUPMU yang penuh MANFA’AT
JANGAN KAU jadikan HIDUPMU penuh MUDHOROT
 TAHUKAH BAHWA KEMALANGANMU ada pada DIRIMU SENDIRI.
 KAPAN MENYADARKAN DIRI jika tak segera dimulai. INGAT NYAWAMU, siapa tahu besuk akan PERGI sebelum SUCI dan BERSERAH DIRILAH KEPADA SANG ILLAHI RABBI.

 SEGERALAH TAUBAT jika TERLAMBAT KAU
Akan terlaknat, jangan TERGIUR dengan MASA UMUR,
INGAT MAUT akan MEJEMPUT. (Tidakkah KAU Memikirkan).
 INGAT TITIK AKHIR RIWAYAT SUDAH DEKAT, KAPAN BERBUAT YANG MANFAAT SESAMA UMAT.

 YA “ALLAH’ KENAPA MASIH BANYAK UMAT MANUSIA YANG HIDUP KAYA namun HASIL dari REKAYASA.
 YA “ALLAH” KENAPA UMAT SAUDARAKU, KEHIDUPAN RUMAH TANGGANYA TAK PERNAH BAHAGIA, sedangkan DIA BERLIMPAH HARTA.
 YA “ALLAH’ KENAPA ANGGOTA KELUARGAKU UMAT SAUDARAKU SELALU MENDAPATKAN PETAKA, sedangkan HARTA SELALU ADA.
 YA “ALLAH” APAKAH INI RAHASIA HIDUP dalam KEMATIAN.
Yang tersurat bahwa : KEMALANGANMU ada pada DIRIMU. (Yaasin: 9, 19)
 YA “ALLAH” AMPUNILAH ATAS SEGALA PERILAKU UMAT SAUDARAKU YANG KELIRU, SADARKANLAH UNTUK BERJALAN PADA JALAN YANG BENAR.

BERGEGASLAH MENGUKIR RIWAYAT
Dengan HIDUP YANG PENUH MANFAAT
UNTUK UMAT,
JANGAN BANYAK PIKIR untuk KIKIR
USIAMU HAMPIR DIPINTU PARKIR.

SEGERALAH TAUBAT USIAMU SUDAH
DEKAT di BUKU AGENDA MALAIKAT

LIANG LAHAT SIAP SETIAP SAAT
MENUNGGU KEDAHIRAN JASAD.

PENDAPAT BUKAN UNTUK DEBAT
TAPI UNTUK SEPAKAT MENENTUKAN SIKAP.

BERUNDING BUKAN UNTUK BERTANDING,
TAPI UNTUK BERSANDING
(SIKAP HORMAT SESAMA UMAT)

HIDUPKU BAGIAN DARI DIA dan MEREKA,
ADANYA DIA dan MEREKA karena AKU-
BERSAMANYA.

(Manusia Berkepribadian)

BANYAK ORANG MENGERTI TAPI TAK MAU MENGERTI,
BANYAK ORANG TAHU TAPI TAK MAU TAHU,
(SIFAT SOMBONG, EGO)

MARI SEGERA MERUBAH SIKAP
BERTAUBAT SESUAI FUNGSI HIDUP.
BERGEGASLAH LARI DARI URUSAN
NAFSANI
JADIKAN HIDUPMU PENUH MANFAAT
Bukan MUDHARAT
TULUSKAN HATIMU, SUCIKAN JIWAMU.
SINARI QOLBUMU jangan KAU TUTUPI
BATHINMU
MARI BERJALAN pada ARAH JALAN YANG
BENAR
JANGAN BERJALAN pada JALAN YANG
PENUH PENYESATAN ITULAH SETAN.

JADILAH MANUSIA YANG WAJAR,
JANGAN JADI MANUSIA KURANG AJAR.

BERJALANLAH DIJALAN YANG BENAR,
BUKAN JALAN YANG ONAR.

SANDARKAN DIRI KEPADA SANG “ILLAHI”
JANGAN MENYANDARKAN DIRI PADA
(SUGESTI BENDA MATI)

MANUSIA DICIPTAKAN dalam keadaan SUCI
MANUSIA HIDUP mengemban AMANAH
JIKA MANUSIA mengenal HIDUPNYA tentu
Mengenal “ALLAH”
JANGAN mempermainkan AMANAH DILUAR AQIDAH
MARI HIDUP apa ADANYA semua atas KEHENDAKNYA

MEDIA ANGGARAN bukan sasaran PELANGGARAN
ANGGARAN sarana PENDUKUNG terciptanya PEMBANGUNAN

PENYIMPANGAN ANGGARAN menghambat lajunya PEMBANGUNAN

PENGHAMBAT PEMBANGUNAN bukan MANUSIA METROPOLITAN tapi MANUSIA HUTAN (ORANG HUTAN)
ORANG HUTAN TAK KENAL PEMBANGUNAN yang dikenal
Hanyalah BUAH – BUAHAN

PEMERINTAHAN adalah MANUSIA METROPOLITAN sebagai Pelaksana PEMBANGUNAN
AWAS ada ORANG HUTAN yang BERSAHABAT dengan
UNSUR PEMBANGUNAN

“MATA ANGGARAN bukan MATA DUWITAN”
MATA ANGGARAN pendukung OPERASIONAL KEGIATAN
MATA DUWITAN pandangannya HANYA UNTUK
MERAIH KEPUASAAN

SEGERALAH MERUBAH SIKAP USIA SEMAKIN DEKAT.
LIANG LAHAT tak segan MENERIMA JASAD
MUMPUNG MASIH ADA WAKTU
AJALMU tinggal menunggu WAKTU

MARI BELAJAR bertanya pada DIRI SENDIRI

HARTAKU KUPEROLEH DARI MANA
KEGELISAHANKU KARENA APA
ANAKKU KUBESARKAN DARI HARTA APA
KELUARGAKU KUNAFKAHI DARI HASIL APA
Dan kenapa
AKU SELALU tak mampu MENGAWALI TIDURKU
AKU SELALU KETAKUTAN dalam KEHIDUPAN
AKU BARU INSAF – SEMUANYA KARENA ULAHKU

NGETHUPRUS, omongan tanpo digagas

Sumber dari: http://jakatriyana.blogdetik.com/index.php/2009/07/11/asal-njeplak/


ASAL NJEPLAK

“Njeplak” adalah kosakata bahasa jawa yang digunakan untuk mengekpresikan suatu gerakan bagian dari benda yang membuka atau menutup dengan cepat sampai sudut bukaan maksimumnya. Misalnya:
(a) jepretan tikus, yang menutup dengan cepat (njeplak) ketika kunci penahannya terlepas, gerakan dipercepat oleh tenaga spring (per).
(b) Kap mesin mobil yang terbuka dengan cepat (njeplak) ketika penguncinya terlepas sementara mobil sedang melaju kencang.

Ekspresi gerakan yang lebih lambat disebut “ngablak”, misalnya: jendela yang ngablak dengan sendirinya (terbuka) karena tertiup angin. Sedangkan yang lebih lambat lagi dan berkesan dikendalikan (manusia) adalah “menga”. Dan “mingkem”.

Nah kalau kosakata njeplak tadi diterapkan pada mulut manusia berarti: mulut terbuka dengan cepat sampai sudut maksimumnya. Lha kalau asal njeplak, berarti terbukanya mulut tadi tidak pakai mikir, reflek, tanpa memperhitungkan jawaban tadi benar atau tidaknya. Asal njeplak, sokur njeplak, asal ngablak, sokur mecothot, ndleming, ngomyang, asal moncrot, mempunyai arti yang hamper sama. Dan bibir mulut yang mengeluarkan kata-kata asal njeplak tadi biasanya disebut dengan cangkem, bacot, atau cucuk. Jadi komplitnya: cangkeme asal njeplak, bacote sokur moncrot, cucuke asal ngablak, dan sebagainya.

Itu tadi kan kata kerjanya, nah sekarang subyeknya (pelaku yang cangkeme asal njeplak tadi), tentunya manusia. Tentunya manusia yang secara fisik tidak tunacangkem (weleh istilah opo neh iki) secara software pasti mengalami sedikit kemiringan.

Contone: Bejo yang jadi panitia pembagian kompor bantuan tingkat RT diprotes sama Karmin yang ketika pembagian ternyata tidak kebagian kompor.
Karmin: “Cak Bejo, lho aku kok ndak kebagian kompor, padahal kan wis kedaftar”.
Bejo: “Sepurane kang Karmin, jatah kanggo sampeyan dijupuk wong, soale datane kurang, cobak sampeyan teka sak durunge jam 9, mesthi kumanan, mau jam 9 kliwat sak menit, kompore wis entek kang….”
Karmin: “Lha kuwi ketok nang kamare sampeyan okeh kompor, gawe sopo cak…?”
Bejo: “Oh… kuwi kang (karo semu isin soale konangan nyingitno kompor), gawe didum nang RT sebelah sing ndak kumanan”
Karmin: “….?, Oooo hooh bener sampeyan kang tinimbang wong edan”

Nah itu tadi contoh jawaban dari cangkeme Bejo yang asal njeplak….

Juli 11th, 2009 by jaka

Eling lan Waspodo

sumber dari: http://ekoponco.blogdetik.com/2009/10/28/ilmu-hakekat/

Manusia pada dasarnya tidak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat, dimana di dalamnya banyak diwarnai perbuatan baik, saling membantu, pengorbangan, dan saling antara sesama. Seiring dengan itu sifat angkuh, sompong, serakah, dan ego pribadi di dalamnya cukup kental mewarnai, yang akhirnya menjadi suatu perpaduan harmoni kehidupan masyarakat. Pertarungan antara beragam sifat manusia tersebut jadi santapan sehari-hari pada kehidupan kita, baik di keluarga, lingkungan, sampai pada tataran kehidupan yang lebih luas. Itu semua adalah sifat-sifat manusiawi kita yang terbawa sejak lahir, dan sudah menjadi kodrat manusia.

Sebagai salah satu dari penggalan masyarakat, akankah kita mampu turut memberikan goresan pada lukisan alam kehidupan ini? Warna apa yang akan kita goreskan? Apa goresan kita menambah padunya harmoni, atau malah merusaknya? Mari semua pertanyaan itu kita renungkan jawabannya. Jangan terburu-buru menjawab, sebab nanti bisa salah jawab dan tidak sama dengan kenyataan yang ada. Mari kita renungkan lebih dulu, baru nanti kita menjawabnya. Bisa sendiri-sendiri, maupun bersama-sama. Terserah, asal semua jawaban keluar dari nurani dan pikiran jernih kita masing-masing .

Apa yang kita lakukan kemarin, hari ini—termasuk dalam kegiatan P2KP yang sedang kita lakukan—dan yang akan dating. Dalam konteks yang sedang kita bangun ini adalah suatu karya nyata kita, baik diri kita pribadi, teman, tim, orang lain, masyarakat, maupun atasan kita, pada tatanan harmoni alam raya ini. Apapun yang kita lakukan, baik sengaja, karena tugas, atau bahkan karena niatan pribadi, sedikit banyak akan membawa pengaruh pada tatanan masyarakat. Jika itu kita lakukan bersama secara terus-menerus, maka akan menjadi suatu gerakan besar yang akan membawa perubahan. Dari sinilah kita harus mulai waspada. Kenapa kita harus waspada? Mari kita telusuri jalannya dan kita lihat bersama-sama.

Kehidupan masyarakat diciptakan Tuhan dengan segala kebesaran-Nya. Di dalamnya terdapat siklus dan mekanisme yang terus berjalan dan berputar. Juga terdapat berbagai macam tatanan dan harmoni yang berjalan dalam sebuah mekanisme besar. Apapun yang terjadi, semua saling memberi kontribusi terhadap jalannya mekanisme kehidupan ini, meski itu kecil, tetap akan ada pengaruh dan dampaknya. Semua itu akan dirasakan serta berimbas pada semua elemen dan tatanan yang ada didalamnya, secara langsung atau tidak, nyata atau samar, disadari atau tidak, semua akan dapat kita rasakan dan alami bersama. Tak perlu diberi contoh, karena kita paham akan hal itu semua.

Maka, apapun bentuknya, kita harus sadar apa yang kita lakukan akan punya andil dalam proses dan mekanisme di masyarakat. Jika kita sadar akan hal itu, apapun yang akan kita lakukan—seperti P2KP ini—dengan kemauan kita secara pribadi atau bersama-sama, kita harus sadar dan memahami hal ini. Memang kita bukan apa-apa. Kita ini kecil dalam tatanan masyarakat. Tapi sesuatu yang kita lakukan, pasti memberi andil di dalamnya. Kita harus menyadari diri dan kekuatan kita. Lalu, apakah kita akan menentang arus besar dan akankah kita hancur tergilas? Atau kita akan mengalir dan hanyut pada arus ini sampai babak belur, terbentur kesana kemari? Ataukah kita mengikuti arus ini dengan satu prinsip yang berpadu dengan alam, kemudian kita sampai pada tujuan dengan selamat dan terjadi harmoni dalam diri kita dan masyarakat? Mari kita renungkan bersama-sama dan kita pilih dengan sadar, jalan mana yang akan kita ambil. Sadar atau tidak sadar, setiap menit, setiap detik, apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita akan berdampak dan berpengaruh pada jalannya tatanan masyarakat. Adalah pilihan kita, mau memaksakan diri, hanyut, atau kita turun memberi harmoni? Itu semua adalah suatu pilihan yang tentunya punya konsekuensi dan jalan yang berbeda-beda. Silahkan kita memilih jalan masing-masing.

Jika kita sadar akan semua itu, maka yang dapat kita lakukan adalah waspada terhadap dinamika kehidupan di sekitar kita. Berhati-hati dalam setiap tindakan agar harmoni tetap terjaga dan kita sampai di tujuan kita. Tapi, itu semua tidak akan mudah kita lakukan karena dalam keseharian kita masing-masing punya peran. Dalam P2KP ini kita punya peran besar, tanggung jawab yang besar, tekanan yang besar, dengan aturan-aturan yang harus kita jalankan bersama. Ini merupakan tantangan bagi kita semua yang terlibat dalam P2KP. Dengan P2KP, kita mau apa dan bagaimana semua sudah jelas, tinggal bagaimana kita melakukannya di masyarakat.

Sekarang kita jadi pusat perhatian. Apapun yang kita lakukan akan dilihat, didengar, dan diikuti oleh masyarakat. Pertanyaannya tinggal bagaimana kita melakukan kewajiban kita agar dapat sejalan dengan tujuan P2KP, sejalan dengan tujuan kita, dan sejalan dengan tujuan di alam raya ini, agar terjadi keterpaduan harmoni. Ternyata benar petuah orang tua dulu, "Sak bejo-bejane wong lali, isih bejo wong kang tansah eling lan waspodo." Kita harus selalu ingat dan waspada terhadap diri dan tindakan kita, termasuk di dalamnya harmoni kehidupan.

Ternyata, memang seharusnya di setiap tindakan dan kegiatan apapun yang kita lakukan dalam kehidupan—termasuk P2KP yang sedang kita lakukan bersama-sama di masyarakat—kita dituntut untuk selalu ingat dan waspada agar harmoni dalam kehidupan ini selalu terjaga, karena kita adalah salah satu bagian didalamnya. Begitu juga dengan kehidupan diri kita pribadi, bukankah juga harus kita jaga keharmonisannya? Benar, kita harus selalu “Iling lan Waspodo” dalam menjalani kehidupan di alam raya ini. Catatan penulis: Ini adalah sebuah renungan pribadi, bukan untuk menggurui atau menasehati. (TF 9 Kauman, KMW XV Jatim; nina)

Tulungagung, 26 Juni 2006



Pusat Informasi P2KP, Jl. Penjernihan 1, No. 19 F, Pejompongan -Jakarta Pusat 10210. Telp: (021) 70912271, (021)-70952271